Ahok Ditawari Jadi Ketua PBNU, Faizal: Umat Kini Cemooh PBNU Karena GP Ansor Bahlul







Nasional.in ~ Gelar sunan dan nama Basuki Nurul Qomar yang disematkan Gerakan Pemuda (GP) Ansor kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terus memicu polemik.

Karena sudah menjadi sunan dan dapat gelar santri kehormatan, posisi Ahok kini dianggap sangat istimewa melebihi ulama, kiyai dan ustadz.

"Selanjutnya, monggo Sunan Basuki Nurul Qomar diangkat jadi Ketum PBNU. Sebab seorang sunan layak memimpin para ulama, kiyai dan ustadz," tantang Ketua Progres 98 Faizal Assegaf dalam pesan elektronik yang dipancarluaskannya sore ini, Senin (10/4).

Dia tak habis pikir dengan ulah segelintir elit di NU dan organisasi sayapnya GP Ansor, gelap mata telah mencoreng wibawa, kemulian dan harga diri organisasi NU dalam membela Ahok. Akibatnya, umat kini mencemooh PBNU punya Sunan ke 10 berstatus terdakwa penistaan kesucian Al Quran dan terkenal arogan.

"Ulah segelintir elite NU yang gelap mata dengan pendekatan politik seperti ini sangat biadab dan tidak etis. Ingat, jangan permainkan hati ulama dan umat Islam!" serunya.


Menurut Faizal, GP Ansor telah bertindak bahlul alias hilang akal menyebut sunan dan memberi nama Basuki Nurul Qomar kepada Ahok. Dia pun lantas membandingkan sikap GP Ansor itu dengan gereja.

Walaupun sebagian umat Nasrani mati-matian membela Ahok, namun para petinggi gereja tidak nekat memberinya gelar pendeta, pastur apalagi menjadi uskup agung.

"Petinggi gereja masih punya malu, waras dan tidak mata duitan sehingga bertindak kehilangan martabat. Kalaupun ada gereja menyebut Ahok adalah anak tuhan, itu hanya bualan saja," kata Faizal.

"Mana bisa Ahok menggeser kedudukan Jesus sebagai anak tuhan? Bisa-bisa disebut Jessus tandingan. Isu seperti itu hanyalah banyolan dan perlu diluruskan," tukasnya.


Sumber Berita : Rmol.co


[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: