Kata Jimly, Minoritas Tionghoa Kristen Menang, Masyarakat Maluku Utara Nggak Ada Yang Marah







Kata Jimly, Minoritas Tionghoa Kristen Menang, Masyarakat Maluku Utara Nggak Ada Yang Marah

Opini Bangsa - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqqie meminta semua pihak tidak menggunakan isu SARA untuk menghancurkan salah satu calon kepala daerah dalam pilkada.

Pasalnya menurut dia, seorang kepala daerah harusnya tak dipilih berdasarkan suku, ras, ataupun agama yang dianutnya. Namun berdasarkan visi-misi dan program yang ditawarkan sang kepala daerah.

Jimly pun meminta agar masyarakat mencontoh gelaran Pilkada yang dilaksanakan di Kepulauan Sula, Maluku Utara. Di daerah yang 90 persen muslim itu justru dimenangkan oleh kepala daerah baru dari kalangan minoritas, seorang Tionghoa​ beragama Kristen.

"Yang menang di Pilkadanya namanya Hendrata Thes, seorang Kristen dan Tionghoa, dan nggak ada yang marah tuh," ungkapnya dalam diskusi bertajuk bertajuk 'Indonesia di Persimpangan: Negara Pancasila vs Negara Agama' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/4).

Diakuinya bahwa kemanangan Hendrata memang sempat digugat oleh lawan politiknya ke Mahkamah Konstitusi (MK). Disana MK tetap memenangkan Hendrata. Namun yang patut dicontoh menurut dia adalah masyarakat disana samasekali tidak marah dan legowo. Hal itu menurutnya karena kepemimpinan Hendrata dikehendaki oleh masyarakat.

"Memang itu yang diinginkan masyarakat setempat. Kita tidak boleh melarangnya," tegas Jimly.

Nah, tak jauh beda, jika nanti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menang di Pilgub DKI Jakarta, maka menurutnya itu adalah kehendak masyarakat Jakarta, begitu juga sebaliknya jika nanti Ahok kalah.

"Intinya kita tak boleh marah, karena demokrasi seperti itu," demikian ujar mantan Ketua MK itu. [opinibangsa.id / rmol]

[apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: