Lagi-Lagi Ahok Memancing Umat Islam






apikepol.com - IKLAN kampanye yang dibuat oleh tim kampanye pasangan nomor 2 sungguh sangat luar biasa sambutannya. Sambutan yang sangat negatif yang menurut saya memiliki nilai edukasi yang minus.

Tayangan video tersebut sangat jorok dalam sisi kemanusiaan di Indonesia, murahan dan vulgar, serta semakin jelas menunjukan siapa sebenarnya petahana.

Dalam tayangan tersebut terlihat jelas bahwa kampanye mereka mendiskriditkan bukan hanya umat tetapi juga agama Islam.

ISLAM digambarkan sebagai anti Cina dengan tulisan dalam tayangan video iklan tersebut "ganyang Cina".

Jika dicermati, lagi-lagi kita melihat sentimen agama dibawa ke ranah Pilkada DKI 2017. Iklan kerusuham digambarkan dalam video tersebut terlihat umat Islam sedang membuat onar dalam kerusuhan. Saya bingung mengapa iklan Video tersebut menggambarkan suasana Jakarta yang cheos, Jakarta digambarkan lumpuh dan pihak keamanan tidak mampu berbuat apa-apa mirip kejadian 1998.

Benar-benar sangat provokatif, ingin memancing suasana seperti yang digambarkan dalam video iklan tersebut.

Saya berharap pihak-pihak terkait segera memanggil dan memberikan sanksi berat terkait pelanggran kampanye ini. Dan menurut saya pribadi, patut diduga iklan ini mengandung unsur SARA yang melanggar UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 yaitu dengan sengaja menyebarkan kebencian dan SARA.

Sudah selayaknya pihak keamanan khusus kepolisian segara melakukan pemeriksaan terhadap pasangan calon nomor urut dua dan menghentikan video iklan tersebut agar tidak menjadi masalah dikemudian hari, seperti kasus-kasus yang sedang dialami saat ini.

Untuk umat Islam saat ini agar sekali lagi dibutuhkan kesabaran untuk menghadapi prilaku sang petahana. Kita jangan terpancing lagi, sudah banyak korban dari pihak umat Islam yang dirugikan akibat ulahnya. Para aktivis Islam dan ulama banyak yang terkriminalisasi. Biarlah masyarakat yang memberikan sanksi sosial dengan melihat sendiri siapa sesungguhnya sang petahana yang tidak pernah puas memojokkan dan membunuh karakter umat Islam.

Dan lucunya, hukum sangat tumpul bagi beliau. Ini yang kadang memancing reaksi umat Islam. Apa dengan kesabaran cukup untuk saat ini menghadapi situasi ini? Mari kita tanyakan pada rumput yang bergoyang seperti syair yang tertulis dalam lagu Ebiet G Ade..."Entah ini bertahan sampai kapan?" Hanya Allah tentu yang bisa menjawabnya.[***]

Artikel di atas ditulis oleh Jamran, Ketua KAHMI Jakarta Utara dan Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), di Rutan Cipinang, 10 April 2017. Judul asli: Lagi-Lagi Ahok Memancing Umat Islam

Jamran ditangkap polisi pada 2 Desember 2016, beberapa jam jelang aksi Umat Islam 212, bersama sejumlah aktivis lainnya yang dituduh makar. Jamran yang saat ini sedang menjalani persidangan di PN Jaksel atas tuduhan penyebaran kebencian di media sosial, menulis artikel tersebut kemudian menitipkannya kepada tim penasihat hukum.

(rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: