MPR: Ideologi Komunis Menggelora di Indonesia


Umatuna.com - Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin melakukan sosialisasi empat pilar di Gedung KONI Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/4).

Ada sekitar 400 peserta, dari kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah dan pengurus BEM dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Tengah yang mengikuti acara ini.

Dalam kesempatan itu, Mahyudin mengingatkan bahwa Indonesia masih terus dirongrong selama 72 merdeka.

"Dulu ada gerakan Permesta, DI/TII, RMS di Malaku, Gerakan Aceh Merdeka yang kini sudah selesai, dan puncaknya gerakan untuk mengganti ideologi negara Pancasila, yaitu G 30 S/ PKI," kata dia.



Menurut dia, saat ini pun masih ada yang menggelorakan ideologi komunis, meski sudah ada Ketetapan MPR No. XXV Tahun 1966 tentang Larangan Penyebaran Ideolgi Komunis.

"Buktinya, simbol palu arit muncul di mana-nama, dan di kaca-kaca mobil ditempel lambang partai terlarang itu," sambungnya.



Walau pun terus-menerus mendapat rongrongan, tapi ideologi Pancasila yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia ini tetap bertahan.

Menurut Mahyudin, Bung Karno, presiden pertama Indonesia, pernah menawarkan Pancasila menjadi ideologi dunia. Sebab, Pancasila dianggap ideologi jalan tengah yang mampu mempersatukan bangsa.

"Jadi, Pancasila itu adalah alat perekat kita," ungkap Mahyudin. Pancasila untuk menangkal paham-paham yang ingin memecah belah Indonesia atau paham-paham yang ingin mengganti ideologi bangsa kita," katanya.

Hadir dalam acara sosialisasi ini: anggota MPR dapil Kalimantan Tengah Agati Suli Mahyudin, SE.; anggota MPR Fraksi PAN Hang Ali; Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Dr. H. Supardi, MPd.; dan pejabat mewakili Gubernur Kalteng, dalam hal ini Kepala Kesbangpol, Drs. Berlin Swal. (rmol) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :