Progres 98: Nafsu Jokowi untuk Copot Panglima TNI Gatot Nurmantyo Harus Dihentikan
Nasional.in ~ Tudingan jurnalis asal Amerika Serikat, Allan Nairn bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turut mendukung rencana makar untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo adalah fitnah keji.
Isu tersebut patut dicurigai sengaja digulirkan oleh jaringan Istana untuk mencari alasan mempercepat pergantian Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Terlebih isu yang dihembuskan oleh Allan Nairn muncul bersamaan dengan pernyataan Jokowi yang memberi sinyal adanya rencana reshuffle kabinet.
Begitu pendapat Ketua Progres 98, Faizal Assegaf melalui pesan whatsappnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, hari ini (Minggu, 23/4).
"Sudah menjadi rahasia umum bahwa Allan Nairn ikut berperan besar memenangkan Jokowi di Pilpres 2014. Dan hingga kini hubungan kedua pihak sangat mesra dan intensif," terangnya.
Bahkan kabarnya, lanjut Faizal, Allan Nairn dan Duta Besar RRT untuk Indonesia, Xie Feng terlibat bekerja sama dengan jaringan intelijen Tiongkok untuk membantu Jokowi menghadapi pengaruh TNI di Indonesia.
Sehingga, menurut dia, tidak mengherankan jika manuver Allan Nairn untuk menyudutkan Panglima TNI Jenderal Gatot dengan isu makar.
Istana dan jaringan intelijen Tiongkok nampaknya gusar lantaran Jenderal Gatot diklaim telah ikut membekengi gerakan umat Islam untuk menumbangkan Ahok di Pilgub DKI Jakarta. Wajar bila kekalahan Ahok telah menyeret Panglima TNI dalam sorotan serius Istana, PDIP dan jaringan intelijen Cina hingga akhirnya muncul isu desakan percepatan pergantian Jenderal Gatot.
"TNI dan rakyat harus kompak untuk menolak nafsu Presiden Jokowi mencopot Jenderal Gatot," tegas dia.
Faizal menekankan, tidak seyogyanya pergantian Panglima TNI atas dasar kekalahan Ahok dan intervensi kepentingan intelijen asing.
Jabatan Panglima TNI sangat vital dan strategis, harus dilindungi dan mempertahankan masa jabatan Jenderal Gatot hingga berakhir pada tahun 2018.
Faizal pun mewanti-wanti jika Istana bertindak nekat, dikhawatirkan akan memicu situasi politik nasional menjadi genting.
"Tidak mustahil munculnya gerakan massa rakyat ke DPR membela TNI dan menuntut Jokowi mundur dari kekuasaan," imbuhnya.
Sebab, lanjut dia, Jokowi sepertinya makin brutal membela Ahok dan bertindak semena-mena ke seluruh pihak yang dianggap tidak sejalan dengan kepentingan Istana.
ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : rmol.co
[nasional.in/apik.apikepol.com]