Tokoh Tionghoa: Ahok Namanya Sudah Melegenda karena Negatifnya, itu Harus Kita Akui


"Sudah cukup, Ahok kan namanya sudah melegenda kan. Ahok melegenda karena negatifnya, negatifnya, mana ada yang positif. Itu harus kita akui," ujarnya.
Umatuna.com - Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjadi legenda dan terus dikenang oleh masyarakat Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

Begitu kata Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma seperti diberitakan RMOLJakarta, Minggu (9/4).

Namun begitu, nama Ahok bukan dikenal karena prestasi dalam membangun Jakarta, melainkan hal-hal negatif yang ditorehkan selama menjadi orang nomor satu di ibukota.



"Sudah cukup, Ahok kan namanya sudah melegenda kan. Ahok melegenda karena negatifnya, negatifnya, mana ada yang positif. Itu harus kita akui," ujarnya.

Adapun beberapa contoh disebut Lieus menjadi alasan Ahok layak disebut sebagai legenda negatif, yaitu menjadi satu-satunya gubernur yang dilempari batu. Hal ini terkait aksi unjuk rasa anarkis menolak Ahok saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Penjaringan, Jakarta Utara, pada (23/6) lalu, dimana sejumlah massa berusaha menyerang iring-ringan mobil Ahok dengan melempari batu.



Selain itu, Lieus mengungkapkan, Ahok satu-satunya gubernur yang mampu menghadirkan jutaan umat Islam berkumpul dan berdoa bersama, seperti yang terlihat pada beberapa aksi unjuk rasa, yang menuntut penegakan hukum atas Ahok karena diduga telah menistakan agama.

"Sebagai gubernur pertama yang disambitin (dilempari batu) warga, sebagai gubernur pertama yang bisa bikin jutaan orang berkumpul, berdoa," ujar pendukung pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno ini.

Meski begitu, Lieus berpendapat, ada hikmah yang dapat diambil dari gagalnya mantan Bupati Belitung Timur itu di Pilkada DKI 2017, yakni bagaimana kekuatan rakyat dalam meruntuhkan kekuasaan gubernur zalim.

"Kita harus akui, Ahok tinggal kenangan. Kita akan peringati sebagai jatuhnya gubernur zalim. Ini kan merupakan pendidikan politik, ini merupakan pelajaran bagi kita semua, kalau berkuasa itu ingat, nggak selamanya, kalau rakyat begitu nggak milih, ya jadi rakyat biasa," pungkas Lieus. (rmol) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :