Janji Jokowi Selesaikan Konflik Telukjambe Cuma Isapan Jempol!






Umatuna.com - Janji Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Telukjambe karawang sepertinya hanya akan menjadi isapan jempol belaka.

Begitu dikatakan Tim Advokasi Petani Telukjambe Karawang, Maman Nuryaman dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Jumat (12/5).

Menurut dia, solusi yang disampaikan Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil kepada masyarakat tidak sesuai dengan yang dijanjikan Presiden Jokowi.

"Jumlah petani penggarap yang terkena dampak konflik dengan PT. Pertiwi Lestari selama ini sejumlah 600 penggarap. Mereka benar-benar kehilangan lahan garapan karena diklaim menduduki lahan PT. Pertiwi Lestari. Dari total sekian banyak keluarga yang terkena dampak konflik 275 diantaranya mengungsi ke Jakarta dan melakukan gerakan tuntutan solusi kasus ini ke Presiden Jokowi," jelas Maman.

Dia menjelaskan, setelah dua bulan mengungsi mereka akhirnya mendapatkan jaminan dari Presiden Jokowi akan mendapatkan solusi penyelesaian secepatnya. Kemudian atas perintah dari Presiden Menteri ATR/BPN turun ke Karawang untuk membahas hal ini bersama Pemkab. Namun kedatangan Menteri ATR/BPN ke Karawang, Rabu (3/5) lalu seolah-olah meninggalkan petani karena pembahasan solusi untuk petani dengan memberikan sertifikat hak atas garapan dan pemukiman tanpa melibatkan mereka.

"Djalil malah menggelar rapat terbatas bersama Pemkab Karawang dan pihak PT. Pertiwi Lestari tanpa pihak perwakilan petani yang selama ini sudah terorganisir dalam Serkat Tani Telukjambe Bersatu (STTB). Terindikasi Pemkab Karawang memberikan data yang tidak sesuai dengan data yang ada di lapangan sehingga terjadi ketidakcocokan antara data yang dipegang oleh petani dengan data yang disodorkan oleh pemkab Karawang kepada Sofyan Djalil," jelasnya. (rmol) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: