Jawab Tudingan Ahokers, Dahnil: Umat Islam Jangan Lagi Diajari Toleransi, Toleransi Sudah Jadi DNA-nya Orang Indonesia








Kata ‘intoleransi’ belakangan ini ramai disuarakan pasca Basuki Tjahaja Purnama divonis dua tahun penjara. Tuduhan itu dengan lantang ditujukan oleh pendukung Ahok kepada umat Islam yang menuntut agar pelaku penodaan agama tersebut segera diadili.

Tuduhan itu dinilai sangat tidak tepat. Menurut Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak toleransi sudah mendarah-daging bagi umat Islam Indonesia. Toleransi juga telah menyatu dalam diri setiap Muslim.

“Jangan ajari umat Islam Indonesia tentang toleransi, jangan. Karena bagi kami, toleransi sudah menjadi DNA nya orang Indonesia, nggak perlu diajari lagi.,” ujarnya dalam Refleksi 19 Tahun Reformasi bertema ‘Menggembirakan Demokrasi; Tribute to Amien Rais’ yang diselengarakan di Plataran Gedung Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, Sabtu (20/05).

Dahnil menyebut, tuduhan intoleransi Indonesia yang sudah diambang batas, hanyalah upaya untuk membuat seram demokrasi yang sudah berjalan. Selain itu, ada upaya yang juga dinilai turut membuat suram dan mengesankan seramnya demokrasi pasca reformasi, yaitu dengan tuduhan makar.

“Kita bersyukur bahwa waktu itu Pak Amin Rais memotori adanya reformasi, sehingga kita bia menikmati demokrasi yang bebas,” ungkapnya.






[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: