Tarunanya Tewas Dianiaya, Gubernur Akpol: Saya Mohon Maaf Atas Kejadian Ini
Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol), Irjen Anas Yusuf menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya atas insiden penganiayaan berujung dengan kematian di lingkungan Akpol.
“Selaku Gubernur Akademi Kepolisian sangat menyesalkan peristiwa itu. (Saya) bertanggung jawab terhadap persoalan itu. Apa pun terhadap konsekuensi yang ada,” ujar Anas kepada wartawan di Mapolda Jawa Tengah, Sabtu (20/5/2017).
“Kepada orang tua Mohammad Adam, Bapak Asiandri Umar dan Ibu Aori Nova, mohon maaf atas kejadian ini,” sesalnya.
Anas menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap sistem pembelajaran di Akpol.
“Dari hasil temuan-temuan, kami akan mengevaluasi acara kumpul korps ini. Ini sangat bagus untuk meningkatkan pembelajaran, namun untuk kejadian ini disalah gunakan menggunakan cara kekerasan,” imbuhnya.
“Kami sudah menyampaikan berulang-ulang kepada taruna, untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu (aksi kekerasan),” lanjutnya.
Anas menambahkan, nantinya ada beberapa aspek yang akan dievaluasi dalam segi pembimbingan dan pengasuhan. Dalam kesempatan ini dia juga menegaskan akan meningkatkan pengawasan di Akpol.
Dia juga mengimbau agar orangtua murid tidak khawatir dengan pendidikan di Akpol.
“Kepada bapak ibu atau wali yang putra putrinya yang menempuh pendidikan di Akpol tidak perlu cemas, karena kami akan meningkatkan pengawasan. Saya juga sangat minta maaf sebesar-besarnya kepada orang tua Mohamad Adam,” pungkasnya.
Sebelumnya, Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tingkat II, Mohammad Adam tewas, Kamis (18/5/2017). Adam tewas saat dibawa ke Rumah Sakit Akpol, Semarang. Dari pemeriksaan awal, Adam dengan luka lebam di bagian dada.
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]
loading...