Umat Islam Dukung Komnas HAM Ungkap Kriminalisasi Aktifis
Umatuna.com - Presidium alumni 212 kembali menyambangi kantor Komnas HAM, Jumat (12/5). Kedatangan mereka adalah untuk meemberi dukungan kepada Komnas HAM supaya segera membuat Tim Gabungan Pencari Fakta kriminalisasi ulama dan sejumlah aktivis.
Ratusan umat Islam membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan agar Komnas HAM berani mengungkap kasus dugaan kriminalisasi aktivis dan ulama, di atas kain putih yang dibentangnkan di sepanjang kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat.
Tak hanya membubuhkan tanda tangan, massa juga menuliskan harapannya kepada Komnas HAM.
Rosyid, salah satu peserta aksi mengaku tak mau ketinggalan menyampaikan harapannya. Dia meminta Pemerintah tidak berlaku diskriminatif kepada umat Islam.
"Pemerintah jangan diskriminatif kepada umat Islam. Gampang banget menuduh umat Islam dengan berbagai macam tuduhan. Dibilang makar lah, dibilang radikal," kata Rosyid di lokasi.
Senada dengan Rosyid, Diki, warga Buaran Jakarta Timur mengungkapkan, dirinya ikut membubuhkan tanda tangan dengan harapan keadilan ditegakkan di Indonesia.
"Hukum harus ditegakkan. Keadilan harus jadi tujuan," ujar Diki.
Sebelumnya, Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengklaim pihaknya menyediakan kain sepanjang 1 km untuk dijadikan wadah masyarakat menyampaikan aspirasinya. (rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]
Ratusan umat Islam membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan agar Komnas HAM berani mengungkap kasus dugaan kriminalisasi aktivis dan ulama, di atas kain putih yang dibentangnkan di sepanjang kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhari, Menteng, Jakarta Pusat.
Tak hanya membubuhkan tanda tangan, massa juga menuliskan harapannya kepada Komnas HAM.
Rosyid, salah satu peserta aksi mengaku tak mau ketinggalan menyampaikan harapannya. Dia meminta Pemerintah tidak berlaku diskriminatif kepada umat Islam.
"Pemerintah jangan diskriminatif kepada umat Islam. Gampang banget menuduh umat Islam dengan berbagai macam tuduhan. Dibilang makar lah, dibilang radikal," kata Rosyid di lokasi.
Senada dengan Rosyid, Diki, warga Buaran Jakarta Timur mengungkapkan, dirinya ikut membubuhkan tanda tangan dengan harapan keadilan ditegakkan di Indonesia.
"Hukum harus ditegakkan. Keadilan harus jadi tujuan," ujar Diki.
Sebelumnya, Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengklaim pihaknya menyediakan kain sepanjang 1 km untuk dijadikan wadah masyarakat menyampaikan aspirasinya. (rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]
loading...