Lumayan Nyelekit, Kritik Fahri Hamzah soal Wacana Pemindahan Ibu Kota








Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik rencana pemerintah yang akan melibatkan pihak swasta dalam pemindahan ibu kota negara. Menurutnya, hal itu tidak bisa dilakukan.

"Mana ada mindahin ibu kota negara pakai uang swasta. Nggak masuk akal," tegasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7).

Fahri meminta lebih baik pemerintah melakukan studi mandalam terlebih dahulu sebelum melontarkan wacana pemindahan ibu kota. Termasuk menggelar apat dengan DPR dan stakeholder terkait.
"Karena pemindahan ibu kota membutuhkan dana yang sangat besar. Dananya saya dengar sekitar 150 triliun di awal. Itu kan bukan uang kecil," ujar Fahri.

Pemerintah, katanya, juga perlu memperhatikan aspek sejarah, sosiologi, politik, sosial ekonomi, dan budaya sebelum berniat memindahkan ibu kota.

Apalagi sejarah hubungan antara Indonesia dengan Jakarta dinilai Fahri sangat mendalam.

"Bikin riset yang baik lah. Inikan terkait sejarah bangsa. Jangan mau mengubah sejarah bangsa itungannya tuh cuma hari-hari," kritiknya.

Fahri menambahkan, kenyataannya, untuk melakukan pemekaran sebuah daerah saja sulit dilakukan. "Saya saja mau memekarkan Provinsi NTB sudah 15 tahun pembahasannya nggak jadi-jadi," pungkasnya.[jpc]


[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: