Ternyata Ini Penyebab Kakak Beradik Depresi Dan Bunuh Diri di Apartemen Gateway








Nasional.in ~ Dua perempuan tewas mengenaskan dengan meloncat dari lantai 5 apartemen Gateway, di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin (24/7) petang. Keduanya diketahui adalah kakak beradik.

Dewi (35) perempuan penjaga tempat laundry di lantai bawah Gateway mengatakan dia melihat langsung peristiwa tragis itu.

Dia mendengar ada orang yang berteriak-teriak di lantai atas apartemen itu.

"Saya turun dari angkot dan melihat ke atas ada perempuan sedang bergelantungan di pagar balkon. Hampir jatuh. Di bawah, seorang perempuan sudah tergeletak. Tiba-tiba, perempuan yang bergelantungan tadi meloncat dan jatuh ke lantai," ujar Dewi di lokasi kejadian.

Orang-orang seketika menghambur ke dekat lokasi kejadian untuk melihat kondisi kedua perempuan itu. Keduanya terjatuh di tempat yang hanya berjarak satu langkah.

Dewi mengatakan, dia tidak mengenal keduanya, tetapi sering melihat kakak-beradik itu saat hendak mencuci pakaian di tempatnya.

Namun, Dewi mengatakan keduanya seperti orang yang sedang dalam tekanan. Tampak dari penampilannya yang selalu terlihat acak-acakan.

"Jarang ngomong sih. Saya enggak tahu dia orang mana, tapi sebelum saya datang ke sini dua tahun lalu, kakak-beradik itu sudah tinggal di Gateway," ujarnya.

Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Anton Purwantoro mengatakan kedua kakak beradik itu berasal dari Makassar. Yang pertama adalah Elviana Parumbak (30) dan adiknya Eva Septiani Parumbak (28).

"Keduanya tinggal di lantai 5A, Shafira Tower nomor 1. Diduga kuat keduanya bunuh diri. Keduanya memang punya gangguan psikis," ujar Kapolsek di lokasi kejadian, semalam.

Di apartemen itu, ada tingga orang yang tinggal. Selain Elviana dan Eva, tinggal juga keponakan mereka Joe Kaisar Yudisthira.

Namun, ketika peristiwa bunuh diri terjadi, Joe sedang sekolah.

"Kami belum menemukan ada obat-obatan anti depresi dari kamar mereka. Namun dari pengakuan Kakak keduanya, Rionald Parumbak (39), dua orang ini memang pernah direhabilitasi di Cikeas, Bogor. Satu anggota keluarga lainnya bernama Heni malah masih menjalani rehabilitasi itu," ujar Anton.

Polisi masih mendalami peristiwa ini. Anton mengatakan, saat keduanya bunuh diri tak seorangpun di dalam kamar yang mencegah keduanya, dan kondisi pintu tempat tinggal mereka terkunci.

Di lokasi kejadian, petugas Inafis dari Polrestabes Bandung dan Polda Jabar melakukan olah tempat kejadian perkara.

Baik di halaman Gateway tempat keduanya mendarat, maupun di kamar tempat keduanya meloncat.

Di lantai halaman Gateway, tampak darah basah masih menempel.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan kedua perempuan itu beragama kristen dan telah 8 tahun mengalami gangguan kejiwaan.

"Mereka pernah dirawat di Yayasan Penuai Indonesia di Bogor. Awal mula gangguan kejiwaan itu karena ibu mereka meninggal," ujar Yusri dalam keterangan resmi yang diterima Tribun.

Baik Elviana maupun Eva sang adik mengalami luka terbuka di bagian kepala (pecah), kaki, dan lengan patah.(*)


ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : tribunnews.com


[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: