Firasat Kematian Hafiz Sebelum Tewas Terbakar di Pesantren






Foto kenangan Muhammad Hafiz Iskandar dan ilustrasi makam

Nasional.in ~ Dilansir dari tribunnews.com, kebakaran pesantren Darul Quran Ittifaqiyah di Datuk Keramat, Kuala Lumpur, Malaysia, menewaskan 23 santri dan 2 penjaga asrama.

Seorang santri yang menjadi korban tewas adalah Muhammad Hafiz Iskandar, 11 tahun, sempat bertanya kepada pamannya sebelum meninggal.

Seperti dilansir dari Nst.com.my, dia bertanya ke manakah dirinya saat meninggal kelak.

"Jika saya meninggal, apakah saya bakal masuk surga," tanya anak tersebut.

Lalu, pamannya mengamini, "Iya, jika kamu mati syahid."

Kenangan tersebut dilontarkan Mas Zaitun Murni Mohd Shahid tentang keponakannya yang tewas dalam kebakaran pada Kamis (14/9/2017) pagi tersebut.

Api tidak hanya menewaskan Mohd Hafiz, tapi juga kedua saudaranya, Muhammad Syafiq Haikal Sulaiman, 13, dan Muhammad Harris Ikhwan, 10.

Mas Zaitun mengetahui peristiwa itu melalui kabar di aplikasi pesan singkat WhatsApp yang memberitahukan bahwa pesantren yang dihuni keponakannya itu terbakar.

Syok, dia langsung bergegas ke sekolah untuk memeriksanya.

Benar saja, hati Mas Zaitun hancur ketika melihat ponakan-ponakannya tidak masuk dalam daftar korban selamat.

"Salah satu guru kemudian mengatakan kepada saya bahwa mereka mungkin termasuk di antara mereka yang terjebak di salah satu kamar asrama di lantai tiga," katanya.

Meski sedih, dia mengikuti saran gurunya dan pergi ke Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk mengidentifikasi jenazah ketiga bersaudara tersebut.

Mas Zaitun mengatakan bahwa dia yang telah membantu mendaftarkan anak laki-laki di sekolah agama pada bulan Januari tahun ini.

Dia mengatakan bahwa saudara-saudara tersebut sebelumnya terdaftar di sekolah agama lain di Bangi.

"Awalnya mereka enggan dipindahkan ke sekolah. Tapi setelah beberapa saat, mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka senang di sana (di Keramat)."

Dia mengatakan ibu anak laki-laki, Mas Hawani Mohd Shahid, telah memberikan contoh DNA-nya untuk mengidentifikasi jenazah saudara laki-laki tersebut.

Jenazah menumpuk

Fakta mengerikan terkuak dalam kebakaran Pusat Pendidikan Tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Kuala Lumpur, Malaysia.

Seperti diketahui, kebakaran yang terjadi di Datuk Keramat pada Kamis (15/9/2016), tersebut menewaskan sedikitnya 23 siswa dan 2 penjaga asrama.

Deputi Direktur Pemadam Kebakaran Kuala Lumpur Abu Obaidat Mohamad Saithalimat mengatakan ternyata rumah tahfiz tersebut tidak memiliki pintu keluar darurat.

Seperti dilansir dari Nst.com.my, dia juga mengatakan pihaknya sedang menyelidiki apakah sekolah tersebut telah mendapatkan izin untuk beroperasi.

Sementara itu, Abu Obaidat mengatakan api diyakini berkobar dari pintu utama sekolah, dan semua korban luka hangus ditemukan di tempat lain di gedung tersebut.

"Semua mayat ditemukan di dekat kiri dan kanan di lantai dua. Tapi tragisnya, semua jendela memiliki teralis. Mereka sulit ke luar," kata Abu Obaidat.

Baca: Pondok Pesantren Dilahap Si Jago Merah, 24 Santri dan Guru Tewas Terbakar

Dia menambahkan bahwa sebagian besar mayat ditumpuk di atas satu sama lain.

Jumlah korban tewas masih dihitung, yang terang Departemen menduga bahwa hubungan singkat arus listrik yang memicu kebakaran.

Semua mayat dikirim ke Rumah Sakit Kuala Lumpur.
ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : tribunnews.com


[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: