Sindir Setnov Sakit Mendadak, Doli: Kalau Penyakitan Mundur dari Ketum Golkar!








Nasional.in ~ Ketua DPR RI Setya Novanto absen dari pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP. Sakit, menjadi alasan Setnov tak menghadiri jadwal pemeriksaan yang sedianya akan dilakukan kemarin.

Namun, Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia mengaku telah menduga bahwa Setnov tidak akan memenuhi panggilan tersebut dengan beragam alasan.
Dia pun tak percaya bila Ketua Umum Golkar itu benar-benar sakit hingga harus menjalani perawatan di Rumah Sakit.

Pasalnya, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sebelumnya selalu menegaskan bahwa Setnov siap untuk memenuhi panggilan tersebut.

“Dan saya juga mendapat informasi bahwa kemarin dan hari-hari sebelumnya SN baik-baik saja dan hadir di beberapa pertemuan dan undangan,” kata Doli, Selasa (12/9/2017).

Menurutnya, bila memang benar Setnov menderita sakit seperti yang disampaikan Idrus, maka ‎seharusnya Setnov sudah tak lagi memegang amanah besar seperti menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

“‎Biasanya kalau orang terkena sakit berat-berat sekaligus seperti itu, akan susah mengerjakan sesuatu, apalagi mengemban amanah sebesar memimpin partai sebesar Golkar. Jadi, sekali lagi apabila benar sakit, sebaiknya SN meletakkan jabatan dan mundur sebagai Ketua Umum,” tuturnya.

Doli menerangkan bahwa dalam AD/ ART Partai, apa yang terjadi pada Setnov itu masuk kategori berhalangan tetap. Sehingga, layak untuk digantikan dari posisinya saat ini sebagai Ketum Partai.

“Sebaiknya kita ikhlaskan SN (Setya Novanto) untuk fokus menghadapi sakit dan kasus hukumnya,” kata‎ Doli.

Namun, tegas Doli, apabila sakit itu hanya akal-akalan Setnov agar mangkir dari panggilan KPK, maka apa yang dilakukan Setnov sungguh memalukan.

“Saya kira itu perbuatan yang tercela, tidak taat hukum, dan bagian dari menghambat proses penegakan hukum yang sedang berlangsung.

Selain itu, tindakan Setnov juga dituding akan semakin mencoreng wajah Golkar lantaran dianggap tidak menghargai proses hukum.

“Kita percayakan sepenuhnya kepada KPK untuk mengambil langkah hukum berikutnya, termasuk memastikan SN sakit benaran atau pura-pura sakit,” tandasnya.

ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : [kri]


[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: