Tersangka?



GELORA.CO - DI samping memuat naskah saya berbelasungkawa atas tragedi kemanusiaan Christchurch, RMOL juga memberitakan bahwa selang beberapa waktu penembakan brutal yang terjadi terhadap jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyampaikan ucapan belasungkawa.

Rekaman video yang diupload di akun medsos youtube, Pemprov DKI Jakarta  itu dipublikasikan tanggal 16 Maret 2019.


Fasih 


Dalam pidato resmi kegubernuran yang fasih disampaikan secara menyeluruh dalam bahasa Inggris, Anies menyebut bahwa Jakarta bersama dalam solidaritas dengan warga Christchurch. Ia melanjutkan, warga di kota Christchurch terkenal karena kedamaian, keterbukaan, dan keramahan terhadap semua orang dari berbagai golongan.



Anies juga percaya pada kearifan pemerintah Selandia Baru untuk menangani tragedi kejahatan kemanusiaan tersebut. "We believe the Government of New Zealand will take this matter extremelly serious and justice will be served," kata Anies dalam bahasa Inggris.


Tersangka 




Saya merasa terharu atas ketulusan ucapan belasungkawa Anies Baswedan bagi para korban tragedi kemanusiaan yang terjadi di Christchurch. Namun kemudian saya merasa terkejut akibat menerima kiriman SMS mengejutkan dari sahabat merangkap mahaguru kemanusiaan saya, Sandyawan Sumardi yang berbunyi sebagai berikut “Waduhhh..! Gubernur Anies Baswedan jadi tersangka karena pidatonya untuk Selandia Baru ...!?"

Setelah diselingi berbagai emotikon tendensius mencurigakan yang makin memperkeruh suasana keterkejutan kemudian SMS mengejutkan itu diakhiri dengan kalimat “Beliau disangka seorang Presiden!”

Terkejut 

Akibat benar-benar merasa terkejut menerima kiriman SMS mengejutkan itu maka saya berupaya masak-masak mempertimbangkan mengenai apakah secara hukum dan etika, saya layak melaporkan Sandyawan Sumardi atas dugaan penyebaran ujaran mengejutkan.

Akhirnya saya memutuskan untuk tidak melaporkan demi mewujudkan makna adiluhur yang terkandung di dalam kearifan Ojo Dumeh dan Adigang, Adigung, Adiguna serta  Pancasila terutama sila Kemanusiaan Adil dan Beradab.[]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

 [rmol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :