BPN Prabowo ke Andi Arief: Anjing Menggonggong, Kafilah Loncat Indah
GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno enggan menanggapi panjang lebar soal pernyataan politikus Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang 'menyentil' parpol pengguna jasa buzzer tapi malah kalah. Juru Bicara BPN, Dian Fatwa mempersilakan Andi Arief bicara apa saja.
"Kalau Andi Arief ngomong seperti itu, biarlah anjing menggonggong, kafilah loncat indah," kata Dian saat dimintai tanggapan, Minggu (12/5/2019).
Selain 'menyentil' parpol pembayar buzzer, Andi Arief juga mempertanyakan klaim BPN Prabowo-Sandiaga. Terkait sikap tersebut, Dian menegaskan bahwa PD tetap berada di Koalisi Adil Makmur.
"Setahu saya koalisi 02 ini solid. Pertemuan kemarin (Sabtu, 11 Mei 2019) antarsekjen menunjukkan... Itu kan setelah buka bersama, ada Mas Eddy (Sekjen PAN), Hinca (Sekjen PD), Muzani (Sekjen Gerindra), terus sama sekjen lain menunjukkan bahwa mereka bersama-sama," ujar Dian.
"Dan ini bulan puasa kah, silaturahmi di antara koalisi cukup solid," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Andi Arief kembali berceloteh melalui Twitter-nya. Kali ini, Andi Arief bicara soal PD yang berjuang dengan cara yang benar.
Awalnya, Andi Arief menjelaskan sikap Komandan Kogasma PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Andi Arief, rakyat bisa menilai partai mana yang benar-benar menjalankan fungsi sebagai oposisi selama 5 tahun pemerintahan Jokowi.
"Silakan saja menilai apakah Partai Demokrat menjalankan fungsi itu atau partai lain. Biar tahu yang mana yang abu-abu dan yang pura-pura oposisi," kata Andi.
Dia meminta kader dan simpatisan PD untuk terus berjuang dengan cara yang benar. Saat inilah Andi Arief menyinggung partai yang menggunakan segala cara, termasuk dengan buzzer.
"Buat para kader dan simpatisan Partai Demokrat untuk terus berjuang dengan cara yang benar," ungkap Andi.
"Partai kita tetap dipercaya rakyat meski ada dua partai yang membayar para buzzer untuk menenggelamkan dengan segala cara. Satu partai lolos PT, satunya malah gagal," pungkasnya tanpa menyebut parpol yang dimaksud. [dtk]