Kapolda Metro Minta Ulah Politikus PDIP Tak Dibesar-besarkan






Kapolda Metro Minta Ulah Politikus PDIP Tak Dibesar-besarkan

Kapolra Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan meminta semua pihak tidak terlalu membesar-besarkan keributan yang terjadi di hari pencoblosan di kawasan Petojo Utara Jakarta Pusat dan Menteng Pulo Jakarta Seelatan. Dia enggan merinci insiden seperti apa yang terjadi di Menteng Pulo Jakarta Selatan itu.

”Itu kan tidak terlalu besar, jadi jangan terlalu dibesar-besarkanlah yang hal kecil. Itu kan hanya lingkup di sekitar kelurahan saja,” lontar Iriawan Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/2).

Namun dipastikan, secara keseluruhan Pilkada DKI di hari pencoblosan berjalan aman dan lancar, tanpa adanya praktek money politics. Tim Operasi Tangkap Tangan (TOTT) Money Politics Polda Metro melakukan pengawasan dimana-mana, sehingga tidak menemukan satupun operasi bagi-bagi uang sepanjang hari pencoblosan.

”Tidak ada (kasus money politics). Karena Tim OTT (Operasi Tangkap Tangan) sudah di mana-mana,” tandas Iriawan diberitakan INDOPOS (Jawa Pos Group).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan insiden yang terjadi di TPS 18 Petojo Utara. Menurut dia, memang sempat terjadi aksi pemukukan antara tim pemantau pasangan Ahok-Djarot dengan saksi yang ada di TPS 18 Petojo Utara itu.

”Jadi intinya ada tim pengawas dari salah satu paslon (paslon nomor 2) untuk mengecek ke TPS tersebut. Ternyata ada saksinya yang tidak menggunakan baju kotak-kotak, makanya ditegur mengapa tidak pakai baju kotak-kotak. Lalu ada perselisihan,” terang dia.

Argo mengakui pula, kalau tim pemantau yang datang itu adalah anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP bernama Pandapotan Sinaga. ”Yang bersangkutan (Pandapotan) langsung diamankan ke Mapolsek Gambir. Tapi tak lama adiknya dia (Maruhut Sinaga) datang dan menanyakan kepada ketua RW setempat (Roby) lalu terjadi aksi (pemukulan) itu. Yang bersangkutan juga sudah diamankan ke Polsek Gambir,” pungkas dia.

 Seperti yang diberitakan kemarin, Maruhut Sinaga menjadi bulan-bulanan massa lantaran datang sambil ngamuk-ngamuk di TPS 18 Petojo Utara Jakarta Pusat. Maruhut mengamuk dan memukul Ketua RW 07 Kelurahan petojo Utara bernama Robby lantaran tidak terima abangnya dibully warga.

Abang Maruhut yang bernama Pandapotan Sinaga sebelumnya datang ke TPS 18 tersebut lalu memaki-maki Panitia Pengawas (Panwas) setempat lantaran melarang saksi dari Ahok-Djarot mengenakan kemeja kotak-kotak. Karena memancing keributan beberapa bogem mentah sempat melayang ke wajah Pandapotan. [www.tribunislam.com]

Sumber : jawapos.com



Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: