Akhirnya Acara Cap Gomeh di Mesjid Agung Jawa Tengah Dibatalkan







Semarang – Melaporkan pada hari Jum’at tanggal 17 Februari 2017 pukul 16.30 sd 18.55 wib bertempat di kantor sekretariat Masjid Agung Jawa Tengah Jl. Gajah Raya Semarang telah berlangsung rapat internal pengurus MAJT tentang  penolakan perayaan Cap Go Meh oleh ormas Islam (HTI dan FUIS) yang diikuti kurang lebih 20 orang.

Hadir dalam kegiatan audiensi sebagai berikut :

KH Ainul Yaqin (HTI)
Ali mufid ketua pertimbangan MAJT
DR KH Nur ahmad ketua MAJT
KH. Muhidin (sekretaris MAJT)
AKBP Budi Agus (Kasubdit 3 Dit Intelkam Polda Jateng)
AKBP Ventie Muzak SIK.MIK (Kasat Intelkam Polrestabes Semarang)
Kompol Dedy (Kapolsek Gayamsari
Mayor Inf Sugiarto (Danramil Gayamsari)
KH istiajid
Redy nusantara panitia cap gomek perwakilan etnis tionghoa
Gautama styadi perwakilan etnis tionghoa
Habib Hasan Toha
KH Ahmad Daroji Ketua MUI
KH Kharis sodakoh.

Muncul beberapa pendapat ulama diantaranya  Habib Hasan Toha yang menyayangkan hal ini terjadi, beliau mengatakan “Jangan ada Masalah psikologis masyarakat sudah sakit jangan disakiti lagi, jangan sampai ulama kita ini dianggap hal yg haram di bolehkan, pasti akan terjadi benturan dengan umat Islam, giat 411 dan 211 saya hadir di sana , masyarakat ingin keadilan, mudarat bagi saya lebih besar , apakah Islam ini kita akan dipecah belah ? saya dengan hormat minta agar saat ini moment giat ini TIDAK tepat , saya melihat ini Semarang kondusif, kalo bisa digubernuran atau dimarina tempat mereka”.


Selain itu juga K.H Kharis shadaqah berpenapat bahwa “Bunyi di Al-Quran ada yang seperti kerjasama , ada potensi konflik, ada image bahwa cap Gomeh meh di lingkungan mesjid, kalau budaya ini kan dari agama Budha, di internal kita sendiri aja pecah , saya kira ajaran kalau sudah masuk ke masjid itu kerukunan beragama, toh kalau pelaksanaanya yang tidak di mesjid tidak mengurangi toleransi kita kepada mereka, untuk acara ini sebaiknya diarahkan ke tempat lain karena image ini tidak baik saat ini, kl Syiah bagaimana pertimbangan kita karena itu ada kesulitan, jgn sampai ada toleransi terhadap musyrik. Silahkan untuk keputusan saya serahkan kepada pengurus MAJT tapi kami hanya memberi pertimbangan”.

lalu dengan berbagai pertimbangan dan Ketua MAJT KH DR Noor Achmad pelaksanaan cap gomek tidak di laksanakan di masjid agung jawa tengah karena di kawatirkan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan dan pengerahan masa. Sementara itu amir gabungan ormas islam, sekaligus ketua lki HTI Jateng, KH Ainul Yaqin mengucapkan syukur atas dibatalkannya acara ini. “lebih banyak mudhorotnya” ungakap beliau.

Semoga Allah selalu melindungi Aqidah Umat Islam.[http://dakwahjateng.net]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: