Astaga, Tim Relawan Ahok Laporkan Habib Rizieq Soal Ceramah di Surabaya
Nasional.in ~ Imam besar Front Pembela Islam, Rizieq Syihab, dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri. Hari ini, Sabtu, 15 April 2017, enam anggota tim relawan Basuki-Djarot (Badja) mendatangi kantor Bareskrim Polri di Gambir, Jakarta Pusat membuat pengaduan.
"Jadi yang kami laporkan adalah berupa ceramah HR (Habib Rizieq) berkaitan dengan masalah di pilkada," kata C. Suhadi, salah satu anggota tim relawan Badja, Sabtu, 15 April 2017. Dia mengatakan video yang dilaporkan itu diduga direkam di Surabaya pada 11 Maret 2017. Video berdurasi 1 jam lebih ini lantas beredar di Youtube.
Menurut Suhadi, dalam video itu, Rizieq berkata pasangan calon nomor 2 dalam pilkada Jakarta didukung oleh konglomerat, 9 naga. Dalam video itu, pimpinan FPI itu juga menyebut para pengusaha tersebut telah mengeluarkan uang triliunan rupiah untuk pemenangan paslon nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
"Di samping itu juga ada kata-kata menurut saya sangat tidak etis, membeli pejabat, aparat kepolisian, TNI, dan sebagainya," ujarnya kepada wartawan. "Ini kan sebetulnya tidak patut hal-hal seperti itu. Negara kita sekarang lagi berusaha bagaimana pilkada berjalan dengan baik. Saya lihat ini ada suatu provokasi dan saya lihat suatu fitnah yang memang ditujukan kepada paslon nomor dua."
Karena alasan itu, kata Suhardi, tim relawan Basuki-Djarot melaporkan Rizieq. Selain itu, mereka juga meminta Rizieq membuktikan pernyataan-pernyataan dalam ceramahnya itu. Menurut Suhadi, pernyataan Rizieq tersebut merupakan sangkaan yang tidak masuk akal.
Suhadi membawa barang bukti ke Bareskrim berupa rekaman ceramah Rizieq yang beredar di Youtube beserta alat bukti lain. Tetapi, dia tak menjelaskan secara rinci bukti apa saja yang dibawanya. Mereka tidak dibekali tanda buki lapor atau surat laporan polisi saat akan meninggalkan Bareskrim. "Laporan kami sudah diterima, tapi masih ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi. Rencana hari Senin kami datang lagi," kata Suhardi.
Sumber Berita : Tempo.co
[nasional.in/apik.apikepol.com]