Pemuda Muhammadiyah: Video Kampanye Ahok Menjadi Sumber Kebisingan Baru
Umautna.com - Video #BeragamItuBasukiDjarot terus menuai kecaman dari berbagai pihak.
Karena video kampanye Basuki T. Purnama - Djarot Saiful Hidayat itu dianggap mengusik ketenteraman di tengah masyarakat yang sudah terjalin dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Hukum, Faisal, mengatakan video berdurasi dua menit itu tersebut telah menimbulkan sumber kebisingan baru.
"Kami menyadari betul tujuan kampanye video berdurasi pendek itu untuk merebut simpati pemilih. Tapi mengapa pada bagian awal tampilkan situasi yang menyudutkan pihak tertentu," ujar Faisal (Senin, 10/4).
Pada bagian awal video tersebut, digambarkan kerumunan massa yang menggunakan peci, baju koko putih, bersorban, digambarkan melakukan aksi demo disertai spanduk bertuliskan provokasi SARA.
Di sisi lain digambarkan dua orang etnis Cina (sepertinya anak dan ibunya) dalam posisi ketakutan yang terjebak di tengah kerusuhan. Pada bagian lain, seorang Cina digambarkan begitu nasionalis membela tim sepakbola Indonesia.
"Bagaimana mungkin pesan ajakan untuk menegakan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika tetapi dimulai dari cara yang menampilkan situasi visual yang membuat keresahan dan kebisingan," pungkasnya. (rm
ol) [Ummatuna/Apikepol]
Karena video kampanye Basuki T. Purnama - Djarot Saiful Hidayat itu dianggap mengusik ketenteraman di tengah masyarakat yang sudah terjalin dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Hukum, Faisal, mengatakan video berdurasi dua menit itu tersebut telah menimbulkan sumber kebisingan baru.
"Kami menyadari betul tujuan kampanye video berdurasi pendek itu untuk merebut simpati pemilih. Tapi mengapa pada bagian awal tampilkan situasi yang menyudutkan pihak tertentu," ujar Faisal (Senin, 10/4).
Pada bagian awal video tersebut, digambarkan kerumunan massa yang menggunakan peci, baju koko putih, bersorban, digambarkan melakukan aksi demo disertai spanduk bertuliskan provokasi SARA.
Di sisi lain digambarkan dua orang etnis Cina (sepertinya anak dan ibunya) dalam posisi ketakutan yang terjebak di tengah kerusuhan. Pada bagian lain, seorang Cina digambarkan begitu nasionalis membela tim sepakbola Indonesia.
"Bagaimana mungkin pesan ajakan untuk menegakan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika tetapi dimulai dari cara yang menampilkan situasi visual yang membuat keresahan dan kebisingan," pungkasnya. (rm
loading...