Dituding Anti Pancasila, Jubir HTI : Apakah Yang Menjual BUMN ke Pihak Asing Itu Sesuai Pancasila?







Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto akhirnya angkat bicara terkait tuduhan organisasinya yang dianggap bertentangan dengan Pancasila. Ismail membebaskan orang untuk menilai apa tentang HTI. "Silakan saja orang menilai," ujar Ismail Yusanto.

Menurut Ismail, retorika anti Pancasila saat ini digunakan sebagai senjata politik untuk memukul pihak lain yang tidak disukai. Bahkan kejadian ini dalam kacamatanya seolah mengulang peristiwa Orde Baru di masa lampau.

"Dulu apa-apa yang menentang pemerintah dianggap anti-Pancasila bahkan saya masih ingat dulu dakwah kita (HTI) di kampus yang membuat para mahasiwa semangat memakai kerudung pun (disebut) anti-Pancasila," jelas Ismail seperti dilansir Republika, Selasa (2/5/2017).

Ismail menjabarkan, bila ingin mempersoalkan tentang Pancasila sebenarnya masih banyak hal yang perlu dipertanyakan lagi.

Ismail mencontohkan, apakah orang menista Alquran sesuai dengan Pancasila, apakah orang yang melindungi penista agama itu sesuai Pancasila, yang menjual BUMN ke pihak asing sesuai Pancasila, yang korupsi, dan yang melindungi koruptor juga sesuai dengan Pancasila.

“Banyak hal yang dipertanyakan tapi kenapa itu semua tidak diambil tindakan? Karena itu kami melihat ini soal politik. Jadi Pancasila digunakan sebagai alat poltik untuk mendiskreditkan pihak yang tidak disukai," jelasnya. [islamedia/berdakwah]

[berdakwah.net/apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: