Djarot Sebaiknya Evaluasi Reklamasi Agar Khusnul Khotimah
Umatuna.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat diminta mengevaluasi perintahnya untuk melanjutkan proyek reklamasi teluk Jakarta.
"Sebaiknya Pak Djarot melakukan evaluasi kembali atas keputusan tersebut sehingga Pak Djarot dengan sisa waktu yang sangat singkat menjadi plt gubernur dapat berakhir dengan khusnul khotimah, yang tentu akan dicatat dan dikenang baik sampai di atas batu nisannya nanti," kata penggagas Gerakan Indonesia Satu (GIS), Muhammad Husni Mubarok di Jakarta, Kamis (11/5).
Menurut Husni, Djarot mestinya membuat tinjauan dari banyak aspek terkait rencana pembangunan reklamasi.
Pertama, kata dia, aspek kemanusiaan, apakah pembangunan reklamasi tersebut akan menambah jarak pribumi dan si kaya non pribumi
Kemudian aspek asas manfaat. Apakah Reklamasi pulau itu lebih bermanfaat terhadap masyarakat sekitar yang notebene pribumi.
"Yang sangat menyakiti hati masyarakat sekitar, ketika mata pencaharian mereka hilang bak ditelan bumi, lalu diganti oleh pembangun fatamorgana," katanya.
Terakhir, lanjut Husni, terkait ekosistem alam. Apakah pembangunan pulau baru tersebut akan merusak aset negara berupa sektor perikanan.
"Apalagi mengingat Presiden Jokowi mempunyai mimpi indah tentang Indonesia yang ingin dijadikan sebagai negara maritim terbaik di dunia," kata Husni. (rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]
"Sebaiknya Pak Djarot melakukan evaluasi kembali atas keputusan tersebut sehingga Pak Djarot dengan sisa waktu yang sangat singkat menjadi plt gubernur dapat berakhir dengan khusnul khotimah, yang tentu akan dicatat dan dikenang baik sampai di atas batu nisannya nanti," kata penggagas Gerakan Indonesia Satu (GIS), Muhammad Husni Mubarok di Jakarta, Kamis (11/5).
Menurut Husni, Djarot mestinya membuat tinjauan dari banyak aspek terkait rencana pembangunan reklamasi.
Pertama, kata dia, aspek kemanusiaan, apakah pembangunan reklamasi tersebut akan menambah jarak pribumi dan si kaya non pribumi
Kemudian aspek asas manfaat. Apakah Reklamasi pulau itu lebih bermanfaat terhadap masyarakat sekitar yang notebene pribumi.
"Yang sangat menyakiti hati masyarakat sekitar, ketika mata pencaharian mereka hilang bak ditelan bumi, lalu diganti oleh pembangun fatamorgana," katanya.
Terakhir, lanjut Husni, terkait ekosistem alam. Apakah pembangunan pulau baru tersebut akan merusak aset negara berupa sektor perikanan.
"Apalagi mengingat Presiden Jokowi mempunyai mimpi indah tentang Indonesia yang ingin dijadikan sebagai negara maritim terbaik di dunia," kata Husni. (rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]
loading...