Jangan Sampai Polri Dicemari Kepentingan Politik Balas Dendam!


Umatuna.com - Para pihak terkait diminta tidak tinggal diam menyusul beredarnya isu di tengah masyarakat soal sosok Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

Kabid Humas Polda Metro Jaya itu disebut-sebut penganut fanatik agama tertentu, pro Ahok dan kerabat dekat Presiden Jokowi.

Isu miring ini menyeruak seiring sikap Argo yang terlihat agresif dan tendensius terhadap Habib Rizieq serta para ulama yang kritis.



"Ini perlu diluruskan, jangan sampai institusi Polri dan hukum dicemari oleh muatan kepentingan politik balas dendam sehingga bertindak keji mengkriminalisasi ulama," kata Ketua Progres 98 Faizal Assegaf melalui pesan elektronik yang dipancarluaskannya, Kamis (18/5).



Menurut dia, kalau Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian ingin agar situasi kehidupan berbangsa kembali normal dan terbebas dari gesekan sentiman SARA, maka perlu mengevaluasi secara serius kinerja Polda Metro Jaya.

Ia mengingatkan jangan sampai rangkaian politisasi dan kriminalisasi ulama makin menimbulkan ledakan kemarahan rakyat sehingga membuat negeri ini terjebak dalam konflik sesama anak bangsa.

"Segala bentuk politik balas dendam Pasca Pilgub DKI harus dihentikan. Umat Islam dan non muslim jangan lagi dihasut oleh segala manuver bertopeng hukum secara tidak etis dan semena-mena," tukas Faizal. (rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :