Penjara Sekolah Luar Biasa Buat Ahok
LAPORAN: WIDODO BOGIARTO
Umatuna.com - Penjara merupakan sekolah luar biasa buat Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama. Terhitung sejak 9 Mei 2017, Ahok demikian ia disapa, mendekam di Rutan Mako Brimob, Kota Depok, Jawa Barat.
"Penjara merupakan sekolah yang luar biasa buat Ahok karena di sana diharapkan berubah lebih baik. Dia bisa mendapatkan banyak pelajaran yang tidak pernah didapatkan di lembaga pendidikan formal," kata Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Kontak), Lieus Sungkharisma melalui pesan elektroniknya, Minggu (21/5).
Diketahui Ahok dinyatakan bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam perkara penistaan agama dan divonis dua tahun penjara. Lieus yakin Ahok bisa berubah.
"Kalau sudah mulai di dalam penjara, bulan pertama, bulan kedua, itu nanti berubah itu," masih kata Lieus.
Menurut Lieus sudah seharusnya Ahok bersyukur berada dalam tahanan. Sebab di balik jeruji besi dia dapat melakukan instrospeksi diri.
"Di tahanan itu Ahok bisa merenung, bisa instropeksi, dan dia akan jadi lebih dewasa. Dia harus bersyukur, jadi kesombongannya akan bisa diperbaiki," cetus Lieus. sumber: rmoljakarta [Ummatuna/Apikepol]
Umatuna.com - Penjara merupakan sekolah luar biasa buat Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama. Terhitung sejak 9 Mei 2017, Ahok demikian ia disapa, mendekam di Rutan Mako Brimob, Kota Depok, Jawa Barat.
"Penjara merupakan sekolah yang luar biasa buat Ahok karena di sana diharapkan berubah lebih baik. Dia bisa mendapatkan banyak pelajaran yang tidak pernah didapatkan di lembaga pendidikan formal," kata Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Kontak), Lieus Sungkharisma melalui pesan elektroniknya, Minggu (21/5).
Diketahui Ahok dinyatakan bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam perkara penistaan agama dan divonis dua tahun penjara. Lieus yakin Ahok bisa berubah.
"Kalau sudah mulai di dalam penjara, bulan pertama, bulan kedua, itu nanti berubah itu," masih kata Lieus.
Menurut Lieus sudah seharusnya Ahok bersyukur berada dalam tahanan. Sebab di balik jeruji besi dia dapat melakukan instrospeksi diri.
"Di tahanan itu Ahok bisa merenung, bisa instropeksi, dan dia akan jadi lebih dewasa. Dia harus bersyukur, jadi kesombongannya akan bisa diperbaiki," cetus Lieus. sumber: rmoljakarta [Ummatuna/Apikepol]
loading...