Syiah Mengincar Kekuasaan di Indonesia
Syiah Mengincar Kekuasaan di Indonesia
Opini Bangsa - Guna mencegah keberadaan bahaya paham sesat Syiah, Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), menggelar Mudzakarah Nasional (Munas) di Hotel Grand Asrilia Bandung, Ahad (14/05). Agenda ini dihadiri oleh 400 orang lebih peserta dari 30 kota/ kabupaten seluruh Indonesia.
Disampaikan oleh Rizal Fadilah, selaku Anggota Dewan Pakar ANNAS, bahwa Syiah dengan konsep Imamah-nya telah bertentangan dengan ideologi Pancasila. Bahkan bukan hanya bertentangan namun juga membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Syiah dengan konsep Imamah-nya bukan hanya bertentangan dengan Pancasila, namun juga mengancam keutuhan NKRI,” kata Rizal dalam pembacaan hasil keputusan Mudzakarah ANNAS.
“Seperti kita ketahui bahwa Syiah adalah aliran sesat yang harus dihilangkan dari bumi Indonesia,” tambahnya.
ANNAS menilai, Syiah saat ini sedang mengincar kekuasaan di Indonesia, bahkan gerakan Syiah telah mengarah pada gerakan politik guna mencapai kekuasaan di negeri ini.
“Syiah sejak kelahirannya hingga kini merupakan gerakan politik, aspek spiritualitas dan kaifiyah ta’abudi-nya (tata cara ibadah) hanya kamuflase dari misi yang diperjuangkannya, yaitu kekuasaan,” jelas Rizal.
Masyarakat kerap terkecoh dengan keberadaan Syiah, seakan Syiah dianggap sebagai mazhab yang eksistensinya harus ditoleransi dan didukung sepenuh hati.
“Masyarakat kerap terkecoh dengan keberadaan Syiah. Syiah dianggap sebagai mazhab yang harus dilindungi bahkan didukung sepenuh hati,” tutur rizal
Beberapa contoh kesesatan Syiah, lanjut dia, adalah menghalalkan penumpahan darah bagi pengikutnya, bahkan dianggap sebagai penghargaan bagi darah Husein di Karbala. Nikah mut’ah juga merupakan tradisi yang kerap dilakukan Syiah, bahkan dalam nikah mut’ah menjadi halal untuk saling bertukar istri.
“Bagi Syiah penumpahan darah merupakan persembahan bagi Husein di Karbala,” pungkas Rizal.
Guna mengantisipasi hal ini, ANNAS akan melakukan beberapa hal, di antaranya akan mempersiapkan citizen journalisme untuk mengupdate dan memantau keberadaan Syiah. Selain itu ANNAS juga akan mendorong pemerintah agar segera menghentikan paham Syiah di Indonesia, bahkan diminta untuk membubarkan Syiah hingga ke akarnya.
“Kita akan mempersiapkan citizen journalisme bagi mereka yang berada di daerah sehingga bisa mengupdate jumlah dan keberadaan Syiah di tempat masing-masing. Kita juga akan mendorong pemerintah agar segera membasmi paham Syiah di Indonesia,” tuturnya. [opinibangsa.id / kn]
[apikepol.com]