Upaya Jokowi Jaga Persatuan Sia-sia



Upaya Jokowi Jaga Persatuan Sia-sia

Opini Bangsa - Upaya Presiden Joko Widodo memperkuat persatuan dan menjaga toleransi dinilai tidak efektif dan sia-sia.

Ajakan, imbauan dan harapan Presiden seringkali berhenti hanya di tataran elit organisasi keagamaan, dan seringkali tidak sampai ke umat.

Demikian disampaikan Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma, kepada wartawan, Kamis (18/5).

Hal itu disampaikan Lieus menanggapi pertemuan Presiden Jokowi bersama tokoh-tokoh lintas agama untuk membahas masalah kebangsaan di Istana Merdeka, Selasa (16/5).



Dalam pertemuan itu Presiden Jokowi meminta tokoh lintas agama menyampaikan komitmennya untuk memperkuat persatuan serta memperkokoh Pancasila dan UUD 1945. Tokoh lintas agama juga diminta berkomitmen menjaga toleransi antarmasyarakat beragama.

Menurut Lieus, pertemuan Presiden Jokowi dengan para tokoh agama itu menjadi tidak efektif karena setiap kali ada gesekan, ada konflik, yang diajak bicara selalu tokoh yang itu-itu saja.



"Padahal sejak dulu para tokoh agama itu tak pernah berkonflik. Gesekan dan konflik itu justru terjadi di kalangan umat yang ada di akar rumput," ujar Lieus.

Terkait perintah Presiden Jokowi pada Kapolri dan Panglima TNI untuk menindak tegas pihak-pihak yang mengganggu persatuan dan persaudaraan, Lieus berharap perintah itu dapat dilaksanakan aparat Kepolisian dan TNI tanpa pandang bulu.

Menurutnya, polisi harus menindak dengan tegas siapapun yang mengeluarkan ujaran atau tindakan yang memprovokasi perpecahan rakyat. Jangan biarkan kesan yang selama ini tumbuh di masyarakat bahwa polisi diskriminatif dan pilih-pilih bulu dalam menegakkan hukum, terus berkembang.

"Jangan kalau umat Islam yang melakukan langsung ditindak, tapi kalau pihak lain seperti Deklarasi Minahasa Merdeka, atau penghadangan Fahri Hamzah di Manado, itu dibilang hanya luapan emosi yang spontan saja," papar Lieus.

Terakhir, Lieus mengajak semua pihak terutama mereka yang memperoleh legalitas sebagai tokoh agama, untuk berperan lebih aktif dengan turun ke bawah dan memberi pencerahan serta pencerdasan kepada umatnya tentang situasi dan kondisi yang sedang terjadi.

"Bukan justru sebaliknya, malah memprovokasi umat untuk melakukan aksi-aksi yang tidak perlu dan kontra produktif," tukasnya. [opinibangsa.id / rmol]

[apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :