Rencana Menutup Medsos, Matinya Demokrasi di Era Jokowi
Rencana pemerintah menutup media sosial (medosos) menandakan matinya demokrasi di era Rezim Jokowi.
“Medsos ditutup, demokrasi di era Jokowi mati,” kata pengamat politik Muhammad Huda dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (8/6).
Kata Huda, rencana penutupan medsos karena penindakan terhadap orang-orang yang dianggap mengkritik pemerintah melalui medsos justru makin tidak takut.
“Pmilik akun medos ada yang sudah ditangkap, tetapi justru makin solid dan kompak bahkan ada yang membentuk Muslim Cyber Army,” ungkap Huda.
Menurut Huda, harusnya pemerintah tidak perlu menutup medsos tetapi menindak juga akun pro penguasa yang provokatif.
“Lihat saja, akun facebook-nya Ade Armando adu domba dan provokatif justru dibiarkan pemerintah. Ini yang membuat persoalan tidak terselesaikan,” jelas Huda.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan serius dengan rencana menutup media sosial secara umum jika masih banyak memuat konten-konten negatif.
“Bukan hanya akses akunnya yang dibatasi. Kalau diperlukan, penyedia layanannya yang akan ditutup,” kata Rudiantara saat memperkenalkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penggunaan media sosial di Gedung Kemenkominfo, Senin (5/6). [snc]
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]