Tak Terima dengan Tulisan Pengakuan Sang Guru, Afi Ancam Jurnalis VOA Islam
Tulisan sebelumnya yaitu Kontroversi Afi (1 dan 2)
Menjadi viral meskipun dengan judul yang sudah diubah oleh beberapa media lainnya. Linimassa pun kembali hiruk-pikuk setelah terungkap keseharian Afi terutama menurut teman sekelas dan para guru di sekolah.
Informasi tersebut ternyata tidak disukai oleh Afi. Hal ini terbukti jurnalis voa-islam.com mendapatkan intimidasi dari Afi melalui percakapan telepon ke nomor pribadi. Dalam durasi sekitar 3 menit, Afi mencecar jurnalis voa-islam.com dengan nada penuh emosi dan ancaman.
Afi menuduh isi artikel tersebut tendensius, berisi berita palsu, tanpa konfirmasi dan provokatif tentang dirinya. Saat dipersilakan untuk memberikan hak jawab bila ada ketidakbenaran pada berita tersebut, Afi menolak dengan memberikan alasan yang bertele-tele.
...Afi pun mengancam jurnalis voa-islam.com dengan menyebutkan bahwa dirinya mempunyai banyak kenalan teman media. Mereka ini yang akan menelusuri data pribadi si jurnalis dan akan mengambil tindakan...
Tidak berhenti di situ, Afi pun mengancam jurnalis voa-islam.com dengan menyebutkan bahwa dirinya memunyai banyak kenalan teman media. Mereka ini yang akan menelusuri data pribadi si jurnalis dan akan mengambil tindakan. Ancaman melalui telepon ini berlanjut via sms saat penulis menyapa Afi untuk memberitahukan bahwa voa-islam ingin wawancara langsung dengan Afi di Jakarta. Bukannya ditanggapi dengan positif undangan tersebut, Afi malah mempertegas ancaman.
Bukan hanya penulis artikel tersebut yang mendapat tumpahan kemarahan Afi. Sang guru yang seharusnya dihormati, pun mendapat tumpahan kekesalan Afi dengan nada emosi. Dia pun mengancam apabila jurnalis voa-islam tersebut tidak mau mengangkat telpon darinya, maka ia akan bongkar semua ke media. Yang jadi pertanyaan, apa yang akan dibongkar oleh Afi? Penulis status yang kata-katanya seolah bijak bestari namun ternyata melakukan plagiasi, melakukan intimidasi pada gurunya sendiri dan jurnalis voa-islam yang dilindungi oleh UU pers.
Di titik ini Afi lupa bahwa kemerdekaan pers dilindungi oleh undang-undang. Isi tulisan pun bukan hoax atau rekayasa tapi murni hasil wawancara dengan para guru Afi di SMA. Dalam hal ini, guru Afi pun memberi dukungan pada penulis untuk menuliskan hasil wawancara. Bahkan mereka siap untuk diwawancara lanjutan apabila dibutuhkan. Ini semua demi itikad baik para bapak dan ibu guru untuk menyelamatkan generasi. [vic]
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]