Giliran Harga Garam Naik dan Langka






Umatuna.com, KRAKSAAN - Kelangkaan garam di sejumlah daerah di Jawa Timur juga terjadi di Kabupaten Probolinggo. Akibatnya, harganya pun melambung.

Saat ini, harga garam melonjak tinggi di kisaran capai Rp 3.200 per kilogram. Di Kabupaten Probolinggo, petambak garam yang bisa panen di antaranya di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan.

Di satu sisi, ini menguntungkan petambak garam yang masih bisa panen. Namun, jelas kerugian bagi petambak yang gagal panen.

Petambak garam tetap bisa menjual garam ke luar daerah. Meskipun, mereka hanya bisa memenuhi pesanan garam sesuai hasil panen yang ada. Itu pun, tidak semua pesanan dari luar daerah dipenuhi.

Ketua kelompok tani garam Kalibuntu Sejahtera I, Suparyono mengatakan, pesanan dari luar daerah lebih banyak dibandingkan dari dalam kota. “Harga garam memang sekarang tinggi. Yang awalnya Rp 2.500, sekarang harga garam sampai Rp 3.200. Bahkan, di daerah lain ada yagn sampai harga Rp 4 ribu,” terangnya.

Kelompknya masih bisa panen, karena selama ini menggunakan geomembran. Hasilnya lumayan bagus, dan bisa cepat panen. Kelompoknya memiliki lahan tambak lima petak. Ukuran satu petaknya, ada yang berukuran 12x30 meter, ada yang 12x50 meter.

Nah, dari lima petak itu, sekali panen bisa menghasilkan 3 sampai 4 ton. Biasanya, kelompoknya bisa menghasilkan 7 sampai 9 ton sekali panen. “Kami menggunakan geomembran. Biasanya panen saat usia 7 hari, kadang 5 hari sudah dipanen,” terangnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Deddy Isfandi, membenarkan adanya kelangkaan garam itu. Ia mengatakan, kelangkaan garam iu dipengaruhi cuaca buruk pada tahun lalu. Akibat cuaca buruk itu, panen garam tahun lalu rendah, yang berimbas pada stok tahun ini

“Tahun ini, hasil panen garam juga tidak terlalu bagus karena faktor cuaca,” terangnya. Deddy mengatakan, hasil produksi garam tahun lalu berkisar 8.436 ton, dengan luas areal tambak total berkisar 320 hektare. Ternyata, hasil produksi garam tahun lalu tidak menyamai target tahun lalu. Sumber: Jawapos [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: