Kembali Perempuan Muslim Jadi Korban Islamofobia di London








Umat muslim di London, Inggris, mengalami diskriminasi dan mendapatkan serangan-serangan secara bertubi-tubi. Jika belum lama ini telah divonis pelaku penyerangan dan perobekan jilbab seorang muslimah di luar sebuah toko perhiasan di pusat perbelanjaan Bridges Shopping Centre, Peter Scotter, 56 tahun, selama 1 tahun 5 bulan penjara. Selain itu, tragedi penabrakan mobil van terhadap jamaah muslim di Masjid Finsburry Park telah menguatkan isu Islamofobia di London.

Setelah rentetan penyerangan yang ditujukan terhadap umat muslim di London, terutama muslimah, insiden penyerangan muslimah, kembali terjadi pada hari Minggu (16/7). Seorang wanita Muslim bernama Aniso Abdulkadir dan temannya menjadi korban serangan pria tak dikenal di stasiun bawah tanah Baker Street, London. Pria itu mencoba menarik jilbabnya, memukulnya, dan meludahi temannya.


Insiden itu diungkapkan Abdulkadir melalui akun Twitter pribadinya. Cuitannya menyebar dengan cepat dan telah mendapatkan lebih dari 24 ribu retweet serta lebih dari 15 ribu likes.

“Orang ini di stasiun Baker Street dengan paksa berusaha menarik jilbabku dan saat aku secara spontan mencengkeram jilbabku, dia memukulku,” tulis Abdulkadir, dikutip Arab News.

“Dia terus-menerus menyerang teman-temanku dan aku. Ia bahkan menjepit salah satu dari temanku ke dinding dan meludahi wajahnya,” tambah dia.


Abdulkadir juga mengatakan, saat itu ada seorang wanita yang ikut memberikan kata-kata ancaman kasar. Temannya menambahkan bahwa saat kejadian ada 30 orang di lokasi kejadian saat serangan terjadi. Akan tetapi, tidak ada seorangpun yang membantu mereka. Sebaliknya, orang-orang itu justu hanya menonton dan bahkan merekam kejadian tersebut melalui ponsel.

“Rasisme adalah hal yang nyata yang banyak diabaikan, kita benar-benar hidup dalam masyarakat yang menyedihkan. Saya hanya ingin meluangkan waktu untuk menekankan rasa jijik saya terhadap orang-orang yang menyaksikan seorang pria dewasa menarik jilbab wanita berusia 18 tahun dan tetap diam,” ungkapnya.

Seorang juru bicara kepolisian London mengatakan perilaku seperti ini sama sekali tidak dapat diterima dan tidak akan ditolerir. Kejadian ini telah dilaporkan kepada kepolisian dan akan segera diselidiki.



[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: