Kompas Media Provokator, Menyeru Aparat Tangkap dan Pidanakan Pengurus HTI








Setelah Metrotv fitnah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI),Kompas memprovokasi pembacanya untuk musuhi HTI. Dalam pemberitaan yang diangkat di lama Kompas, acapkali terlihat provokasi yang gencar untuk memusuhi HTI dengan mendorong penangkapan aktivis dan tindakan negatif lain.

Dalam pemberitaan pada Sabtu (22/7) berujdul “Aturan Sanksi Penjara Dalam Perppu Ormas Bisa Jerat Pengikut HTI”. Kompas dengan lantangnya menggiring masyarakat untuk takut kepada HTI. Kompas memuat pernyataan dari pakar hukum yang bernada provokatif, “Isteri (Anggota) HTI yang selama ini dia taunya menjadi istri yang baik di rumah,(karena sanksi perppu ini) dia terancam pidana seumur hidup,” kutip Kompas dari seorang pakar.

Kompas melanjutkan provokasinya dengan menggiring aparat untuk melakukan persekusi terhadap anggota HTI. Diberitakan kompas pada Minggu (23/7),dengan berita berjudul “Aparat Didorong Pidanakan Pengurus HTI”,Kompas mengutip pendapat pengamat yang lagi lagi provokatif.

"Setelah badan hukumnya dibubarkan lalu apa? Ya pemidanaan lah prioritas utamanya. Itu harus dilakukan segera”,ujar salah seorang pengamat hukum.

 Seru Aparat Tangkap dan Pidanakan Pengurus HTI, Kompas Jelas-jelas Media Provokator !
Lebih lanjut, seolah memiliki kebencian dengan anggota HTI. Dengan sengaja,Kompas mengulang tuduhan dari berbagai pihak bahwa HTI adalah ormas yang anti pancasila dan beragam fitnah lain.

“Kalau pemerintah hanya fokus pada proses administrasinya saja, pembubaran badan hukum HTI, itu tidak menyelesaikan masalah. Karenaorang-orang HTI ini bisa tetap menyebarkan dan mensosialisasikan pahamnya diam-diam melalui organisasi tanpa bentuk,” kutip Kompas dari seorang pengamat hukum.

Selain itu ,Kompas dengan gencarnya mempublikasi ancaman ancaman yang dilakukan pemerintah terhadap pihak pihak yang dianggap berafiliasi terhadap HTI.

Sepanjang pemberitaannya tentang HTI, Kompas tidak bisa membuktikan tuduhan bahwa HTI anti pancasila. Kompas hanya mengutip pendapat pakar,tokoh, dan berbagai pihak yang getol ingin membubarkan HTI [MO]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: