Luhut Santai Utang Pemerintah Tembus Rp3.672 Triliun
Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tidak masalah dengan utang pemerintah Indonesia yang sudah semakin menggunung. Per Mei 2017, utang pemerintah Indonesia menembus Rp3.672,33 triliun.
Dia mengungkapkan, meski kelihatannya utang pemerintah sudah menumpuk hingga ribuan triliun, namun dalam posisinya rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) selalu di bawah 30%. Artinya, posisi utang pemerintah masih aman.
"Orang mengatakan kita punya utang. Iya (kita punya utang), tapi utang kita kalau dilihat pada rasio GDP, kita selalu di bawah 30%. Sekarang ini berkisar 27%, Kita pelihara itu," katanya dalam acara Rakornas IUU Fishing di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Mantan Menko bidang Polhukam ini juga nampak geram dengan sejumlah pihak yang mengkritik utang pemerintah yang terlalu besar. Dia juga menantang mereka untuk berdebat mengenai hal tersebut.
"Ada yang mengkritik utang. Utang itu sepanjang produktif itu tidak masalah, makanya saya tantang kemarin, siapa yang ngomong soal utang datang ke saya. Kita bicara. Tunjukan salahnya di mana?" tutur Luhut.
Menurutnya, utang tidaklah masalah sepanjang digunakan untuk sesuatu yang bersifat produktif. Apalagi, pemerintah berutang secara business to business (B to B) untuk membiayai proyek infrastruktur. Sehingga, hal tersebut dianggapnya tidak masalah.
Namun, tambah dia, jika utang digunakan untuk membayar utang kembali atau membayar bunga utang maka hal tersebut baru sesuatu yang salah. "Utangnya itu jadi salah kalau untuk membayar utang. Tapi kalau sekarang B to B ya tidak masalah. Kan dia akan bayar dari project itu," tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, posisi utang pemerintah Indonesia per Mei 2017 berjumlah 3.672,33 triliun. Dalam sebulan, utang ini naik Rp4,92 triliun dibanding dengan posisi per April tahun ini yang sebesar Rp3.667,41 triliun
sumber : sindonews
[M.Bersatu/apik.apikepol.com]
“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]