MS Kaban: Hanya Penguasa Berfikiran Radikal Menuduh Islam Radikal








Pernyataan presiden Jokowi yang menyebut Islam radikal bukanlah Islam milik Indonesia mendapatkan kritikan dari Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban.

"Hanya penguasa berfikiran radikal menuduh Islam radikal. Islam adalah Islam, jangan ditambah dengan istilah yang tidak-tidak, bisa mengundang murka Ilahi Rabb," tulis MS Kaban di akun Twitter pribadinya, @hmskaban.


Menurutnya, opini yang disampaikan presiden seakan-akan Islam menjadi ancaman dengan menyebut radikal. Kaban menilai hal itu merupakan langkah kontra produktif unutk memakmurkan Indonesia.

Lebih lanjut, mantan Menteri Kehutanan ini menyebut jika kegaduhan yang terjadi di negeri bukan soal radikal, namun melainkan karena Indonesia punya presiden yang 'lemah'.

"Jika direnungkan secara esensial kegaduhan yang ada sekarang bukan soal radikal or irradikal soalnya cuma satu kita punya Presiden lemah, tegasnya.

MS Kaban berharap pemerintah fokus dalam mengatasi permasalahan yang lebih penting dibandingkan menyebarkan stigma Islam yang diradikalkan

"Waktu terbuang dengan stigma islam yang diradikalkan sementara kemiskinan pengangguran gap kaya miskin makin tajam hutang menganga ini musuh nyata," ucap pria berusia 58 tahun ini.

Dalam acara Halaqah Nasional Alim Ulama Mejelis Dzikir Hubbul Wathon, Jokowi menegaskan bahwa Islam radikal bukanlah Islam milik Indonesia.

"Peran besar ulama kita untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan Islam yang rahmatan lil 'alamin kepada umat, kepada santri-santri. Tuntunan yang diberikan itulah yang menjadikan kita alhamdulilah rukun, bersatu dalam keberangaman yang sangat beragam, tuntunan yang mewujudkan Islam moderat, Islam yang santun, bukan yang keras dan radikal. Islam radikal bukan Islamnya Majelis Ulama Indonesia. Islam radikal bukan Islamnya Indonesia," ujar presiden.



[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: