Mualaf Meninggal Usai Adzan dan Sholat Subuh, Istri Hanyut
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kematian juga tidak memandang usia juga status keyakinan. Seperti yang dialami oleh Agus Eko.
Seperti yang dikisahkan oleh Nur Usman Qudus.
Sekitar 9 bulan yang lalu, Masjid Baitussalam Dinar Emas kedatangan tamu keluarga mualaf dengan tiga putrinya.
"Beliau sempat menjadi muazzin, Allah berkehendak di hari ketiga, setelah azan dan sholat Subuh beliau wafat," kisah Nur Usman.
Pada hari raya Idul fitri 1438 Hijriyah, ibu dan tiga putrinya silaturahim ke keluarga di Mlayang Purbalingga. Sekitar pada tanggal 5 Syawal pukul 16.30, putri kedua tercebur ke sungai dan ibundanya, Sara Dede Amaliya, berusaha menolong.
"Allah berkehendak lain, putri tersayang selamat, namun sayang ibunda hanyut dan ditemukan 30 menit kemudian dalam kondisi meninggal dunia," kata pegawai Universitas Negeri Semarang itu.
Pasangan suami istri Agus-Sara meninggalkan tiga putri yang berumur 10 tahun, 9 tahun dan 1 tahun. [ @paramuda / BersamaDakwah]
[berdakwah.net/apikepol.com]