Ngotot Presidential Threshold 0 Persen, Gerindra: Agar Tidak Ada Presiden Boneka







Menjelang pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu, isu presidential threshold kembali memanas.
Partai Gerindra ngotot tidak setuju adanya ambang batas presiden (Presidential Threshold) dalam Pemilu 2019 nanti.
“Saya kira harusnya tidak ada presidential threshold. Ini bicara logika, bukan politik,” terang Fadli di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2017)
“Ini logika hukum, logika basic, orang-orang yang pernah belajar logika saya kira ini persoalan yang sangat elementer,” lanjutnya.
Melihat alotnya perbincangan isu presidential threshold yang menjadi satu bagian dari lima isu krusial, beberapa partai memilih jalur tengah dengan opsi 10-15 persen presidential threshold.
Namun demikian, Gerindra melihat belum ada alasan kuat untuk mengubah sikap partai berlambang kepala Garuda itu.
“Sejauh ini kita nilai presidential threshold seharusnya tidak ada, atau bisa dikatakan nol persen,” tegas Wakil DPR itu.
“Artinya, jangan nanti mau dibikin seolah ada calon tunggal. Ini kan ada kecenderungan seolah presiden ini calon tunggal. Kalaupun calon tunggal mau dibikin calon bonekanya? Menurut saya itu pemikiran yang merusak,” tandasnya.
sumber : kriminalitas



[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: