Pelapor Kaesang Bicara soal Alasan Pelaporan Ujaran 'Ndeso'







Nasional.in ~ Muhammad Hidayat, warga Bekasi, melaporkan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan tuduhan melakukan ujaran kebencian via YouTube. Hidayat merasa keberatan atas kata 'dasar ndeso' yang disampaikan Kaesang.

"Saya melakukan pelaporan tersebut adalah sebagai bentuk kepedulian selaku warga negara yang ingin berkontribusi terhadap kebaikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Khususnya yang terkait proses penegakan hukum yang berkeadilan," ujar Hidayat ketika ditemui wartawan di kediamannya di Jaka Sampurna, Bekasi Barat, Rabu (5/7/2017).

"Jadi saya merindukan untuk adanya proses penegakan hukum di Indonesia ini tempat di mana saya dilahirkan, kakek-nenek saya, nenek moyang saya, sampai nanti saya meninggal juga di sini," ucap Hidayat.


Hidayat menyatakan dia membenci ungkapan 'hukum tumpul ke atas, tajam ke bawah'. Dia berharap laporannya ditindaklanjuti.

"Bahwa tidak boleh di mana penegakan hukum itu tumpul ke atas tajam ke bawah, sehingga orang yang memiliki akses kekuasaan itu sulit tersentuh hukum, itu tidak boleh terjadi. Dalam semangat itu, dalam semangat kepedulian, kita melakukan pelaporan itu sebagai bentuk tadi. Seperti itu," ujar Hidayat.

Menurut Hidayat, dia sudah beberapa kali melaporkan nama-nama lain sebelum Kaesang. Pelaporan dia ke polisi ini bukan yang pertama. Semua dilakukan di Polresta Bekasi.

Masuk lebih teknis ke vlog Kaesang yang menjadi dasar pelaporan, Hidayat meyakini video tersebut mengandung unsur SARA dan penodaan terhadap agama. Dia juga menyoroti penggunaan kata 'dasar ndeso'.

"Yang kedua, mudah diingat itu adalah 'dasar ndeso', apakah kata-kata 'dasar ndeso' itu ujaran kebencian, iya kata saya. Dalam penilaian saya, belum tentu penilaian saya benar, nanti dibuktikan oleh para ahli di pengadilan. Apakah mengatakan 'dasar ndeso lu, kampung lu' adalah ujaran kebencian. Iya, menurut saya, iya karena bagi saya 'ndeso' itu adalah sebuah golongan masyarakat desa. Kalau satu golongan masyarakat desa itu dikonotasikan sebagai masyarakat rendah, sehingga dia menjadi analogi mempersepsikan sesuatu yang negatif, 'dasar ndeso lo, dasar kampungan lo', maka masyarakat desa menjadi sebuah image masyarakat desa itu adalah rendah," kata Hidayat.

Kepada wartawan, Hidayat meminta fotonya tidak dipublikasikan.
(fjp/fjp)
ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : detik.com


[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: