Sedang Digempur DPR, KPK Mesrai Polisi & Jaksa








DPR terus menggempur KPK lewat Pansus Hak Angket. Demi meredam hal ini, KPK memilih mendekati polisi dan jaksa. Di bawah komando Ketua KPK Agus Rahardjo, lembaga anti rasuah ini kemarin bersilaturahmi ke markas Polri dan Kejaksaan Agung.

Mabes Polri yang berada di Kebayoran Baru, Jakarta, lebih dahulu didatangi KPK. Agus, didampingi Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif. Turut hadir juru bicara KPK Febri Diansyah dan Deputi Penindakan KPK Heru Winarko

Para petinggi KPK ini kemudian melakukan pertemuan secara tertutup sekitar jam 12 siang, kemarin. Pertemuan itu berlangsung sekitar 1,5 jam. Apa tujuan pertemuan ini? Agus bilang untuk bersilaturahmi pasca Lebaran. Sekaligus, komunikasi peningkatan sinergitas pekerjaan di daerah.

"Seperti yang Anda saksikan setiap KPK melakukan OTT di daerah, selalu dikawal oleh polisi pada waktu penangkapan atau pada waktu penyitaan. Kerja sama ini harus kami lanjutkan karena kerja sama dua instansi ini baik manfaatnya," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Kemesraan dua lembaga ini pun terlihat dalam pertemuan ini. Keduanya saling mengapresiasi satu sama lain. Agus mengapresiasi kerja sama yang sudah terjalin selama ini. Baginya, kerja sama ini mampu meningkatkan kinerja KPK dalam pemberantasan dan penindakan korupsi.

"Jadi tujuan kami semata-mata bukan hanya kasus, dan kami juga bersilaturahmi. Saya juga sampaikan masih banyak pekerjaan kami yang perlu dikoordinasikan antara KPK dan Polri," pungkasnya.

Pun demikian dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito menyambut baik pertemuan ini. Dia berharap, kerja sama antara dua belah pihak bisa menghasilkan kinerja yang baik. Hubungan harmonis antara keduanya, menurut Tito, bisa memberikan manfaat baik untuk Indonesia.

"Khususnya untuk penanganan korupsi sebagaimana kalian ketahui banyak sekali juga anggota Polri yang menjadi penyidik maupun menjadi pejabat KPK. Sehingga otomatis kami pun dari kepolisian pasti akan mendukung langkah-langkah dari Komisi Pemberantasan Korupsi," ujar Tito.

Selain itu, Tito juga meminta dukungan KPK dalam memperbaiki internal Polri dari tindak pidana korupsi. Hal ini untuk menciptakan budaya bersih korupsi dari institusi yang dipimpinnya itu. "Dukungan agar internal dalam rangka menciptakan budaya yang lebih baik di lingkungan kepolisian, kesejahteraan dan lain-lain," ujarnya

Silaturahmi pasca Lebaran jajaran petinggi KPK tidak setop disitu. Agus beserta rombongan kemudian bergeser ke markas Kejaksaan Agung. Rombongan KPK, tiba di kantor Kejagung, di Jalam Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta, sekitar jam dua siang.

Seperti pertemuan di Mabes Polri, silaturami di markas para jaksa ini juga dilakukan tertutup. Pertemuan dilakukan secara singkat, sekitar satu jam saja. Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut kedatangannya bersama pimpinan KPK ke Kejaksaan Agung tidak membahas penanganan perkara.

"Kami datang ke Kejagung dalam rangka mempererat silaturahmi, bulan baik. Kalau kedua belah penegak hukum bertemu tidak bicara soal kasus, tapi ngomongin kerjasama dan koordinasi," kata Agus usai pertemuan di kantor Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta, kemarin.

Sebagai tuan rumah, Jaksa Agung Prasetyo mengapresiasi silaturahmi KPK ke markasnya. Prasetyo menjelaskan, dirinya didampingi seluruh Jaksa Agung Muda (JAM). Sekalipun mengajak jaksa-jaksa, dia menegaskan pertemuan ini tidak berbicara ihwal kasus.

"Kami bertemu, saya didampingi seluruh JAM. Begitu pun Pak Agus dan seluruh komisioner bersama Pak Febri dan Pak Heru. Kami hari ini sama sekali tidak bicara soal kasus. Kami bertemu untuk saling bersilaturahmi," kata Prasetyo.

Guru Besar Universitas Parahiyangan Bandung, Prof Asep Warlan Yusuf menyambut baik silautrahmi ini. Asep menduga, bisa jadi, pertemuan ini outputnya adalah pendapat yang sama ketika memberikan keterangan di DPR. "Ketika ada penilaian Pansus akan sama antara KPK, Kejaksaan, dan Polri, disetel sama supaya ada harmonisasi," katanya.



Namun, Asep mengapresiasi langkah yang dilkukan KPK ini. Menurutnya, silaturahmi itu bisa menurunkan tensi di masyarakat jika KPK dipojokkan dalam melakukan pekerjaannya. Misalnya, di kasus cicak-buaya.



"Undang-undang mengatakan penegak hukum harus supervisi. Ada tiga harapan masyarakat kepada tiga lembaga ini. Yaitu, harmonis, komunikasi dan koordinasi. Nah, jika semua itu terjadi bagus. Jika silaturahmi itu dilakukan untuk itu, sangat bagus," pungkasnya.[rmol]


[M.Bersatu/apik.apikepol.com]

“Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali” [Imam Syafi'i]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: