Sentil Pemblokiran Telegram oleh Pemerintah, Fadli Zon Minta Produksi Panci Dihentikan
Umatuna.com - Kebijakan pemerintah yang mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Ormas dan keputusan pemerintah memblokir aplikasi chatting Telegram mendapat sindiran dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Fadli menyebut keputusan pemerintah mengeluarkan Perppu Ormas seperti bermain api dengan persoalan demokrasi. Dia mengibaratkan, jika hak asasi seseorang untuk berkumpul dicabut dengan alasan subjektif, maka dapat menimbulkan kegaduhan baru. "Ini sangat berbahaya," kata Fadli dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/7).
Menurut Fadli, pemerintah memiliki kelemahan tidak dapat membaca keadaan masyarakat. Dia lantas menyebut hal itu sebagai rezim paranoid. "Diagnosa salah, kasih obat salah. Yang perlu diurus, tidak diurus, yang tidak perlu diurus, malah diurus. Ini ketidakmampuan mengelola negara," sindir Fadli.
Ilustrasi
Fadli lantas menyentil keputusan pemerintah yang memblokir Telegram dengan alasan membahayakan keamanan negara dan beberapa digunakan untuk kegiatan teroris. Dengan nada sarkas Fadli pun menyarankan agar pemerintah melarang produksi panci karena kerap kali digunakan teroris.
"Telegram dihapus karena pernah dipakai teroris. Menurut saya kalau begitu panci juga dilarang, dong. Logikanya ini sangat menyedihkan. Ini kemunduran dalam kualitas demokrasi," sindirnya. (Put/jpg/jawapos) [Ummatuna/Apikepol]
Fadli menyebut keputusan pemerintah mengeluarkan Perppu Ormas seperti bermain api dengan persoalan demokrasi. Dia mengibaratkan, jika hak asasi seseorang untuk berkumpul dicabut dengan alasan subjektif, maka dapat menimbulkan kegaduhan baru. "Ini sangat berbahaya," kata Fadli dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/7).
Fadli lantas menyentil keputusan pemerintah yang memblokir Telegram dengan alasan membahayakan keamanan negara dan beberapa digunakan untuk kegiatan teroris. Dengan nada sarkas Fadli pun menyarankan agar pemerintah melarang produksi panci karena kerap kali digunakan teroris.
"Telegram dihapus karena pernah dipakai teroris. Menurut saya kalau begitu panci juga dilarang, dong. Logikanya ini sangat menyedihkan. Ini kemunduran dalam kualitas demokrasi," sindirnya. (Put/jpg/jawapos) [Ummatuna/Apikepol]