Tahukah? Xinjiang Adalah Kawasan Mayoritas Muslim Uighur di China yang Tertindas dengan Berbagai Level Pemantauan






Umatuna.com, Xinjiang – Cina akan mengumpulkan sampel DNA setiap etnis Uighur muslim di Provinsi Xinjiang. Untuk itu, Cina mengeluarkan dana sedikitnya US$ 8,7 juta atau sekitar Rp 116,7 miliar untuk membeli peralatan analisis sampel DNA.

Polisi di Xinjiang membenarkan tentang rencana pengumpulan sampel DNA sekitar 23 juta warga etnis Uighur muslim di Xinjiang.

Menurut organisasi internasional pemantau hak asasi, Human Rights Watch, Cina sepertinya mengeluarkan biaya pembelian tambahan sekitar US$ 3 juta untuk tes DNA bagi penduduk muslim Xinjiang.

Rencana kumpulkan sampel DNA warga muslim Xinjiang sudah direncanakan sejak tahun lalu. Tak hanya mengumpulkan sampel DNA, tapi juga sidik jari dan rekaman suara untuk pengajuan paspor berkunjung ke luar negeri.

Menurut analisis genom di Universitas Leuven, Belgia, Yves Moreau, peralatan uji DNA yang akan dibeli itu mampu menyimpan 10 ribu sampel DNA sehari dan beberapa juta dalam setahun.

Human Rights Watch mengecam rencana Cina mengambil sampel DNA etnis Uighur muslim di Xinjiang.

”Xinjiang merupakan kawasan yang tertindas dengan berbagai level pemantauan. Mengumpulkan informasi dalam skala masif yang tidak ada hubungannya dengan investigasi kriminal membuka pintu untuk melakukan pemantauan dan pengawasan yang lebih besar,” kata Human Rights Watch dalam pernyataannya, seperti dikutip dari alaraby.co.uk, 18 Mei 2017.

Sebelumnya, Cina melarang sedikitnya 12 nama diberikan kepada bayi Uighur muslim di Xinjiang sebagai bagian dari pemberangusan ekstremis.

Anak-anak dengan nama Islam, Quran, Jihad, Haji, Mekah, dan Medina akan dilarang mendapatkan layanan sosial, kesehatan, dan pendidikan.

Mengenai tujuan pengumpulan sampel DNA warga Uighur muslim Xinjiang, Cina, tidak menjelaskannya dengan rinci. Sumber: Tempo [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: