Fahri Hamzah: Denny JA Kalau Cari Makan Jangan Gitu-gitu Amatlah



GELORA.CO - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah turut berkomentar terkait elektabilitas Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo - Sandi yang dirilis LSI Denny JA. Berdasarkan hasil survei terbaru, elektabilitas kedua paslon terpaut cukup jauh, yaitu Jokowi - Maruf dengan 58,7 persen dan Prabowo - Sandi dengan 30,9 persen.

Fahri mengaku tidak yakin dengan hasil elektabilitas yang dirilis LSI Denny JA. Ia pun membandingkan survei elektabilitas Pilpres 2019 dengan survei elektabilitas Pilkada DKI 2017 lalu.

Fahri menjelaskan, pada survei elektabilitas Pilgub DKI 2017 sejumlah lembaga survei mengunggulkan pasangan Ahok - Djarot dibandingkan pasangan Anies - Sandi. Namun pada kenyataannya, pasangan Anies - Sandi yang ditetapkan sebagai pemenang pilgub.

"Pernah ada survei itu Ahok di sini (unggul), Anies di sini (tertinggal). Tapi (Ahok) kalah juga dan mereka (lembaga survei) enggak ada malunya," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (6/3).



"Nganggap dirinya paling hebat lagi, enggak ngaku di pilkada lain juga kan begitu. Termasuk pilkada di luar Jawa, saya kira itu jeleknya," imbuhnya.

Bahkan Fahri menilai Denny JA bukanlah ilmuwan, tapi timses. "Denny JA itu tim sukses. Dia bukan ilmuwan," tegasnya.

Fahri juga menyayangkan indikator survei yang dipakai oleh LSI Denny JA. Ia menyebut materi survei yang dipakai oleh LSI Denny JA terlalu tendensius dan berpotensi menimbulkan adu domba.



"Terus terang belakangan semakin kurang (kualitas surveinya). Dulu dia kakak kelas saya. Saya kagumlah sama Denny. Sekarang agak payah surveinya, materinya tendensius. Janganlah, jangan mau adu domba," tuturnya.

Salah satu materi survei LSI yang menarik perhatian Fahri adalah terkait pendapat pemilih Prabowo - Sandi soal masalah Islam di Timur Tengah. Menurutnya, tak masuk akal pemilih Prabowo - Sandi menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah.

"Denny... Denny... Cari makan jangan begitu amatlah," ujarnya.

Dalam survei LSI Denny JA terbaru, dari total 87,8 persen pemilih Muslim, sebanyak 55,7 persen di antaranya memilih Jokowi - Maruf ketika diminta mencoblos simulasi surat suara. Sementara 33,6 persen memilih Prabowo - Sandi.

Lewat hasil survei itu pula, diketahui umat Islam yang memilih Prabowo - Sandi mayoritas terafiliasi dengan PA 212 dan FPI. Menurut peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, mayoritas di antaranya cenderung konservatif atau menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah.

"Prabowo - Sandi unggul di masyarakat atau pemilih Muslim konservatif yang menginginkan Indonesia seperti Timur Tengah," ujar Ardian, Selasa (5/3). [msn]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :