Prabowo Ungkit Hasil 2014: Saya Diperlakukan Tak Adil, Apa Saya Berontak?
GELORA.CO - Capres Prabowo Subianto mengungkit hasil Pilpres 2014 saat kalah dari Joko Widodo (Jokowi). Prabowo merasa diperlakukan tidak adil, termasuk soal bukti-bukti dugaan kecurangan Pilpres 2014 yang menurutnya tidak digubris para hakim konstitusi.
"Saya dulu merasa 2014 tidak diperlakukan baik dan adil. Itu hakim-hakim Mahkamah Konstitusi, bukti-bukti yang kita kumpulin dibuka saja nggak mau," ujar Prabowo dalam kampanye terbuka di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Kamis (28/3/2019).
Meski begitu, dia mengaku tidak sakit hati meski diperlakukan tidak adil. Dia tetap menghormati hasil Pilpres 2014 yang memutuskan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pemenang. Bahkan dia datang di pelantikan Jokowi-JK.
"Apa saya sakit hati, berontak? Saya malah datang ke pelantikan lawan saya," ucapnya.
Di Pilpres 2019 kali ini, dia meminta semua para pendukungnya untuk bekerja keras demi meraih kemenangan. Saat ini dia bersama timnya sudah lebih pintar dan waspada.
"Saudara-saudara di Jabar saya butuh bantuan. Kau dulu dukung saya, dulu bela saya. Dulu terlalu lurus, polos, terlalu percaya, sekarang kita lebih pintar dan lebih waspada. Kita tidak mau dibohongi lagi. Saya bersaksi dengan kawan-kawan koalisi akan tunduk pada kehendak rakyat," ujarnya.
Untuk diketahui, kampanye terbuka di Kota Bandung itu dihadiri sejumlah petinggi partai koalisi mulai dari Ketum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono, Sekjen Partai Berkarya Prio Budo Santoso dan petinggi partai lainnya ikut meramaikan kampanye tersebut. [dtk]