Rocky Gerung: Amplop Serangan Fajar adalah Kecurangan Politik yang Direncanakan
GELORA.CO - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung menyoroti temuan Rp 8 miliar yang diduga akan dialokasikan untuk kepentingan Pemilu 2019 oleh tersangka yang diamankan penyidik KPK pada Kamis (28/3) lalu.
Menurutnya, peristiwa tangkap tangan KPK yang menciduk politisi Golkar Bowo Sidik itu menunjukkan bahwa menjelang pencoblosan 17 April 2019 terjadi perencanaan kecurangan.
"Kasus yang kemarin itu mengindikasikan bahwa memang di ujung masa kampanye ini ada perencanaan kecurangan politik," ujar Rocky saat mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (30/3).
Tak hanya itu, Rocky juga menyebut korupsi yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pejabat yang korup semakin mengindikasikan bahwa BUMN jadi lumbung penguasa.
"BUMN itu jadi tempat uang dipakai untuk kemenangan kekuasaan," kata Rocky.
Namun demikian, saat ditanya terkait pengakuan tersangka Bowo Sidik yang membantah barang bukti KPK itu untuk serangan fajar Pilpres, filsuf asal UI itu pun meminta kepada masyarakat untuk menilai sendiri.
"Tak usah Anda pertanyakan lagi jika tidak rasional," tutupnya. [rm]