Beredar soal USBN SMP Cantumkan 'Bubarkan Banser'
GELORA.CO - Beredar soal ujian akhir sekolah berstandar nasional (USBN) SMP yang dianggap mendiskreditkan salahsatu ormas Islam, Banser NU.
Soal ujian mata pelajaran Bahasa Indoenesia tersebut memuat persoalan pembakaran bendera bertulis kalimat tauhid yang dilakukan oknum Banser saat Hari Santri Nasional di Garut beberapa waktu lalu.
"Kami akan klarifikasi sore ini," ujar Kepala Disdik Garut Totong saat dihubungi detikcom, Rabu (10/4/2019).
Soal itu dianggap mendiskreditkan Banser dan Nahdlatul Ulama. Soal USBN kurikulum 2006 itu beredar melalui pesan berantai di aplikasi perpesanan WhatsApp.
Dalam soal nomor Bahasa Indonesia nomor 9 yang berada di halaman 3 tersebut, membahas persoalan pembakaran bendera yang disebut polisi merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dilakukan oknum Banser saat gelaran Hari Santri Nasional (HSN) di Kecamatan Limbangan, 22 Oktober 2018 lalu.
"Tokoh ulama Garut Tatang Mustafa Kamal mengecam aksi pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dilakukan Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU). Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Melangbong Garut itu mendesak agar anggota Banser NU segera menyampaikan permintaan maaf karena anggotanya telah menghina kalimat tauhid dan umat Islam di seluruh dunia," begitu pernyataan teks 1 dalam soal tersebut.
Ada 2 teks pernyataan dalam soal tersebut. Soal itu memuat jawaban pilihan ganda A,B,C,D. Salah satu jawabannya, menyatakan Banser agar dibubarkan.
"Permintaan agar Banser NU dibubarkan karena tidak berguna dan cenderung arogan," isi jawaban pilihan ganda A, teks 2 soal tersebut.
Soal yang dikerjakan ribuan pelajar Garut Rabu pagi tadi itu dikecam keras oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut. Mereka menyayangkan soal tersebut tak disaring Dinas Pendidikan.
"Saya melihat kesalahan yang sangat fatal yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan," ujar Wakil Sekretaris 1 Bidang Organisasi Hilman Umar Basori kepada wartawan di kantor LP Ma'arif, Jalan Pembangunan, Tarogong Kidul, hari ini. [dtk]