Kalah Pileg, Telur yang Dibagikan Sebelum Pencoblosan Ditagih Lagi
GELORA.CO - Mursid (52) warga Desa Penpen, Mundu, Cirebon Jawa Barat kecewa berat. Adik kandungnya gagal menjadi anggota legislatif DPRD Kabupaten Cirebon.
Sudah tiga hari ini, Mursid pun mendatangi satu per satu rumah tetangganya untuk mengambil telur yang sempat diberikan sebelum pencoblosan.
“Saya keliling. Saya minta lagi telur yang sudah saya bagikan. Saya kecewa ternyata suara adik saya jeblok. Masyarakat sini tidak menghormati saya dan keluarga,” ujarnya saat ditemui Radar Cirebon usai proses ritual rukiah yang dilakukan di danau Setupatok Kecamatan Mundu, Selasa (23/4).
Menurut Mursid, dari dua mobil bak berisi telur, dia kemas menjadi sekitar 3.000 paket telur. Setiap paketnya berisi setengah kilogram telur atau sekitar empat butir telur.
“Saya buat 3.000 paket. Masing-masing isinya setengah kilo. Jadi, kalau ditotal telur yang saya bagikan jumlahnya sekitar 12 ribu butir. Itu dari adik saya semua telurnya. Saya ini timses ring satu,” imbuhnya.
Mursid menjelaskan, dua hari menjelang pencoblosan, ia berkali-kali ditelepon oleh adiknya dan menayakan apakah telur tersebut sudah dibagikan. Ia pun akhirnya merasa tak enak hati.
Terlebih, setelah telur dibagikan semua, tidak mengangkat suara sang adik. “Saya enggak enak ke keluarga. Disangkanya telur itu tidak dibagikan. Itulah yang membuat saya pusing, gelisah. Makanya, saya tagih kembali telur yang sudah dibagikan,” jelasnya.
Namun, kini dia mengaku sudah merasa tenang usai mengikuti ritual rukiah oleh Ustaz HM Ujang Bustomi. Kegelisahannya pun sudah berkurang jauh, dan kini sudah sedikit tenang dan tidak gelisah lagi.
“Sekarang perasaannya lebih tenang, tidak mikirin telur lagi. Mungkin belum rezekinya adik saya jadi anggota dewan,” bebernya. [jp]