Indonesia Harus Memiliki Pemimpin Pemberani Seperti Singa, Bukan Seperti Domba yang Hanya jadi Pengikut






Umatuna.com - Islamic Leadership Training masuk dalam rangkaian acara Future Leader Camp (FLC) 2017 hari kedua di Yogyakarta, Senin (24/4).

Salah satu cedekiawan muslim Indonesia, M. Jazir ASP hadir membawakan materi yang begitu relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, yakni 'Memahami Kepemimpinan Islam'. Ustaz Jazir menjelaskan materinya dengan pembawaan santai namun penuh kehangatan di depan 110 aktivis dari seluruh Indonesia.

Menurutnya kondisi Indonesia saat ini ibarat kondisi Arab pada zaman Rasulullah, di mana saat itu dunia sedang dikuasai oleh kekuatan besar Romawi dan Persia. Sedangkan kondisi saat ini, dunia sedang dikuasai oleh kekuatan besar Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok.

Rasulullah Muhammad SAW telah memberikan teladan sebagai pemimpin yang merdeka, dengan tegas Rasulullah tidak memihak salah satu kekuatan Persia maupun Romawi. Pemimpin Indonesia yang meneladani sikap Rasulullah seharusnya menjadi pemimpin merdeka dan tidak terpengaruh pada salah satu kekuatan tersebut.

"Indonesia harus memiliki pemimpin yang pemberani seperti singa, bukan pemimpin domba yang hanya menjadi pengikut," ucap Ustaz Jazir dengan penuh semangat seperti rilis humas Dompet Dhuafa saat lalu.

Ia menjelaskan bagaimana pemimpin Indonesia terdahulu seperti Bung Karno begitu memiliki prinsip yang kuat dalam menjalankan kepemimpinan di Indonesia. Salah satu bukti keteguhan prinsip Bung Karno terdapat pada pidato resminya yang menepis isu miring tentang Pancasila yang disebut sebagai Marxisme Indonesia. Bung Karno yang murka mendengar isu tersebut kemudian dengan tegas menjelaskan bahwa Pancasila tidak dipengaruhi paham manapun, sebab Pancasila murni mengandung nilai-nilai luhur asli Indonesia.

"Sikap tersebut jelas sekali menunjukkan bahwa Bung Karno mencerminkan sikap pemimpin yang merdeka," tegas Ustaz Jazir.

Namun Ustaz Jazir menyayangkan dengan kondisi kepemimpinan di Indonesia saat ini. Sebab dari berbagai fenomena yang terjadi, banyak pemimpin yang seolah abai terhadap aspek moralitas.

"Seakan tidak ada tempat bagi pemimpin bermoral di perpolitikan negeri ini," tandasnya.

Kemudian ia menjelaskan beberapa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Di mana pemimpin yang seharusnya memiliki sikap tegas terhadap pihak yang melanggar hukum, justru seolah menjadi pelindung mereka.

Menurut Ustaz Jazir menambahkan, salah satu aspek yang terkadang terlupa oleh masyarakat Indonesia adalah tentang menyiapkan pemimpin di masa mendatang. Ia menjelaskan bahwa faktor keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam upaya menyiapkan pemimpin yang merdeka. Keluarga muda yang idealis akan melahirkan generasi pemimpin idealis pula.

"Semoga selanjutnya Indonesia dapat mencetak generasi pemimpin merdeka yang punya prinsip dan tak mudah terpengaruh oleh hasutan pihak manapun," tutupnya. (rmol) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: