Ngeri, 30 April AS Bisa Terancam Shutdown, PNS-nya Tidak Digaji, Pelayanan Publik Berhenti, Jika ...







Nasional.in ~ Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ngotot membangun tembok perbatasan dengan Meksiko, yang merupakan salah satu janji kampanyenya saat pencapresan dulu. Padahal, anggaran AS yang disepakati tidak cukup untuk melakukan itu. Jika Trump tetap ngotot, pembahasan APBN AS bisa deadlock. Ujungnya, pemerintahan AS terancam shutdown alias tutup untuk beberapa waktu.

Kengototan Trump terlihat dari cuitannya di Twitter, kemarin pagi. Dia memastikan, program tembok perbatasan AS dan Meksiko tetap berjalan. "Jangan biarkan media palsu mengatakan bahwa saya telah mengubah posisi tentang TEMBOK. Tetap akan dibangun karena akan membantu menghentikan peredaran narkoba, perdagangan manusia, dan lain-lain," cuitnya di @realDonaldTrump.

Cuitan ini seolah menegaskan bahwa dirinya tidak gentar dengan prediksi terburuk dalam pembahasan anggaran di Kongres AS yang digelar 29 April hingga 30 September 2017. Dia tetap ingin menambah dana untuk program ini menjadi sekitar 22 miliar dolar AS atau setara Rp 290 triliun.

Jika dalam rapat Jumat besok, Kongres AS tidak mengamini maunya Trump, maka pemerintahan AS akan shutdown akibat tidak disetujuinya UU APBN.

Seluruh anggaran Pemerintah pun tidak cair. Pelayanan publik berhenti, bahkan sampai taman nasional yang biasanya gratis pun ditutup karena tidak ada dana untuk perawatan. Ratusan ribu PNS AS terpaksa cuti tanpa digaji gara-gara tidak ada anggaran untuk membayar gaji.

Sebenarnya, pembahasan anggaran AS berjalan baik hingga Trump mengajukan usulan 1,5 miliar dolar AS untuk pembangunan tembok itu melalui Kongres dan dicantumkan dalam anggaran pengeluaran sampai akhir tahun fiskal berjalan. Rencana tersebut membuat Partai Demokrat bersatu dalam penentangan penuh. Sejumlah anggota Kongres dari Partai Republik juga menolak perkiraan biaya 22 miliar dolar AS itu.

Ketegasan Trump ihwal proyek tembok Meksiko ini juga dipertegas Juru Bicara Gedung Putih, Sean Spicer. Dijelaskan, proyek tembok ini merupakan janji Presiden Trump saat kampanye. Tujuannya untuk mengurangi imigran gelap dari Amerika Selatan masuk ke AS.

"Presiden menyatakan dengan jelas bahwa ada dua prioritas utama. Pertama, menambah anggaran militer. Kedua, anggaran untuk pertahanan dalam negeri dan proyek tembok," kata Spicer, kepada wartawan seperti dikutip dari CNBC.

Dalam kampanye Trump lalu disebutkan kalau Meksiko akan membangun dengan biaya sendiri tembok tersebut. Faktanya, Pemerintah Meksiko membantah pernyataan Trump tersebut dan menyatakan tidak akan mengeluarkan sepeser pun dana untuk pembangunan tembok di perbatasan.

Namun, Spicer yakin usulan tambahan anggaran itu akan disetujui Kongres AS. Trump mengaku pihak Meksiko akan mengganti dana pembangunan tembok tersebut jika sudah disetujui anggarannya.

Di Kongres AS, Partai Republik memang menjadi mayoritas. Tapi, usulan dana proyek tembok harus disepakati oleh 60 dari 100 anggota Kongres AS. Saat ini, ada 52 anggota Kongres berasal dari Partai Republik. Artinya, harus ada beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat yang mendukung dana ini supaya bisa disetujui. Jika hingga Jumat tengah malam anggaran tersebut tidak disepakati, Pemerintah AS tidak akan punya anggaran untuk menjalankan pemerintahan dan terpaksa tutup.

Tutupnya pemerintah AS memang bukan yang pertama. Pada masa Barack Obama di 2013, pemerintahan AS pernah ditutup. Selama 16 hari pemerintahan AS tidak beroperasi akibat ada deadlock dalam pembahasan anggaran di Kongres. Ada potensi kerugian hingga 2 miliar dolar AS akibat hal itu. Pada 1995 dan 1996, Pemerintah AS juga pernah berhenti hampir sebulan. Akibatnya, ada kehilangan produktivitas hingga 1,4 miliar.

ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : rmol.co



[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: