Selain Ceramah, Ternyata Syeikh Ini Mahir Selancar
Salah seorang penceramah agama Islam di Sydney Australia ini mempunyai hobi yang unik dan jarang dipunyai oleh orang yang berprofesi sebagai seorang dai. Selain menjadi seorang ustadz yang sering mengisi ceramah di mesjid-mesjid, ternyata pria yang bernama Syeikh Haisam Farache ini lihai dalam berburu ombak khas olahraga selancar. Selain hobi, ia menyukai olahraga tersebut sebagai olahraga baginya agar tetap bugar di usia yang semakin senja.
Hobi tersebut pernah menjadi masalah baginya, terlebih ia memiliki jenggot yang sering dianggap aparat Australia sebagai tanda teroris.
"Saat itu saya sedang di bandara," ujar Syeikh Haisam di masjid Blacktown, Sydney seperti diberitakan SBS News pada Selasa (11/4).
"Polisi federal mengikutiku saat kembali ke mobilku. Mereka tas peralatan selancarku. Terus saya berkata, 'Jangan khawatir pak'. Kemudia saya menunjukkan tas yang panjang dan mereka semua berteriak terkejut; Apa itu? Apa itu?, seolah-olah itu adalah bom atas sejenisnya," ujarnya.
"Itu adalah tas selancar saya," katanya dan kemudian para polisi itu melepasnya.
Menurutnya, berselancar ada cara menunjukkan kebebasannya di bersama ombak di laut.
"Yang jelas inilah kebebasan," ujar Haisam.
Selain seorang penceramah, Haisam juga merupakan seorang pengacara. Ia berburu gelombang ombak ekstrim hanya untuk mengisi akhir pekannya.
Bandara bukanlah satu-satunya tempat di mana Haisam menjadi pusat perhatian. Ketika dia berbaris di Pantai Maroubra Sydney bersama sekelompok pemuda Islam dari Masjidnya, dia menjadi pusat perhatian semua orang di sana.
"Orang-orang keheranan. Mereka panik. Dan mereka berkata, 'siapa orang itu?'," jelasnya.
Tampangnya yang berjenggong lebat memang membuat sejumlah publik Australia yang mengindap virus Islamophobia semakin cemas dan ketakutan. Namun kecemasan mereka tidak mengganggunya. Menurutnya, dia adalah seperti pria dengan sebuah misi, yaitu menggunakan alat selancarnya untuk melawan terorisme.
"Dengan hobi ini saya mengajarkan para murid saya untuk bisa memahami iman mereka dan memahami cara hidup orang Australia. Meskipun mereka Muslim, sebenarnya pengetahuan mereka tentang Islam sangat terbatas," ujarnya.
Haisam khawatir bahwa sedikitnya pengetahuan mereka adalah hal yang berbahaya. Dia khawatir pemuda Muslim bosan dan mudah dipengaruhi dan bisa menjadi radikal dengan propaganda dari internet.
Menurutnya, hobi ini juga untuk membendung arus Islamophobia yang terus berkembang di Autralia.
Ia mengatakan bahwa pendekatan tersebut untuk melemahkan kemarahan masyarakat atas Islam dan untuk menyalurkan energinya.
Ia menjelaskan bahwa olahraga selancar tidaklah melanggar syariat Islam, asalkan mengikuti aturan-aturan hukum Islam seperti adab berpakaian dan lainnya.
"Singkatnya cara Syariah yang digunakan di Australia lebih seperti kode etik perilaku daripada seperangkat undang-undang. Dan banyak Muslim di Australia hidup sesuai kode etik itu setiap harinya untuk menyelesaikan beberapa masalah di luar sistem pengadilan," tutup Syekh Haisam. [bersamaislam/berdakwah]
[berdakwah.net/apikepol.com]