Geger! Harta Warisan Soekarno Bakal Dibagi Agustus, Segini Nilainya
Nasional.in ~ Mencari penghasilan terkadang memang sulit. Malahan saking sulitnya membuat segelintir orang berpikir pendek. Iming-iming dan janji manis menghasilkan uang dengan cara singkat terkadang diterima begitu saja meski di luar logika.
Inilah yang dimanfaatkan sejumlah oknum mengatasnamakan Lembaga Internasional UN Swissindo. Sebuah organisasi yang mengklaim di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Sebuah program pembagian warisan peninggalan presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno digulirkan. Tak tanggung-tanggung, uang yang dijanjikan sebesar Rp 15 juta per orang setelah memenuhi beberapa persyaratan yang diajukan.
Dengan cara door to door, tenaga marketing lembaga tersebut mendatangi rumah warga, khususnya di permukiman padat penduduk. Agen-agen pemasaran lembaga ini cirinya mudah dikenali. Berpakaian serba hitam dengan simbol tertempel di lengan dan dada, serta membawa sejumlah brosur.
Syarat untuk mendapatkan harta warisan Soekarno ini pun mudah. Warga hanya mengisi formulir yang tersedia, kemudian menempelkan pas foto berwarna berukuran 3 X 4 dan menyerahkan uang administrasi sebesar Rp 20 ribu kepada mereka.
Setelah mendaftar, warga yang setuju mengikuti program itu dijanjikan pencairan dana warisan pada bulan Agustus 2017.
Tak sedikit warga tertarik bergabung dalam program yang ditawarkan. Namun ada pula yang menganggap bahwa itu adalah modus penipuan belaka.
Budiono, warga Jalan Suwandi, Kelurahan Gunung Kelua, Samarinda, mengaku pernah didatangi beberapa pria berpakaian serba hitam. Mereka menawarkan program pembagian harta warisan Soekarno.
“Kami sempat didatangi dan disodori program itu. Ada yang percaya, ada yang tidak. Namun warga lebih banyak berpikir realistis apa mungkin dengan hanya menyetor foto dapat uang Rp 15 juta,” kata Budiono sebagaimana dikutip dari Prokal (Jawa Pos Group).
Tak hanya di Jalan Suwandi, program menggiurkan itu juga ditawarkan kepada warga Jalan KS Tubun, Kelurahan Bugis, Samarinda Kota. “Kami tak mudah dibodohi dengan program seperti itu. Kami mengusir mereka karena kami anggap tidak realistis,” ucap warga Jalan KS Tubun, M Yusuf.
Dari informasi yang dihimpun Sapos (Jawa Pos Group), lembaga ini memiliki beberapa tingkatan kepengurusan. Dari tingkat pusat yang berada di Jakarta, kemudian tingkat kabupaten/kota, selanjutnya di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Syamsir, Ketua RT 04, Jalan Jelawat, Samarinda Ilir mengaku salah seorang warganya ada yang menjadi pengurus dalam program itu. Syamsir sudah mencoba memperingatkan warga tersebut, jika itu hanyalah modus penipuan belaka.
“Warga saya itu percaya jika program itu benar. Dan saya sudah berulangkali menasihati, namun tidak digubris,” kata Syamsir.
Lanjut Syamsir menjelaskan, warga tersebut merupakan pengurus tingkatan terendah yang ada di kelurahan. Sedang tingkat di atasnya salah seorang warga di Jalan Kedondong, Samarinda Ulu. ”Jika hingga bulan Agustus pencairan dana yang dijanjikan tidak ada, maka jelas ini benar-benar penipuan,” kata Syamsir.
Kasubag Humas Polresta Samarinda Iptu Danovan saat dikonfirmasi mengatakan belum menerima laporan adanya penipuan yang dilakukan para oknum tersebut. ”Kami sudah mendengar adanya oknum yang melakukan penyebaran program pembagian harta warisan Soekarno. Namun pihaknya belum menerima adanya pengaduan atas aktivitas mereka.” kata Danovan.
Dia mengimbau kepada warga agar jangan mudah percaya dengan iming-iming besar tanpa harus bekerja. Apalagi percaya dengan segala bentuk undian. “Carilah rezeki dengan giat bekerja,” pungkas Danovan.
ADA BERITA MENARIK SCROLL KE BAWAH www.NASIONAL.in
Sumber Berita : jawapos.com
[nasional.in/apik.apikepol.com]