Slank Sesumbar usai Ahok Keok, Pengamat: Penjilat Penguasa, Seniman Munafik







Apikepol.com -  Pernyataan drumer band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, yang menegaskan Slank akan menjadi oposisi bagi Gubernur/Wagub DKI versi hitung cepat Pilkada DKI putaran kedua, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memunculkan pertanyaan besar.

Pengamat politik Sahirul Alem menilai, pernyataan Bimbim itu merupakan bukti bahwa Bimbim tidak memahami posisinya sebagai seniman.

"Seniman itu bukan politisi yang bisa jadi oposisi atau pendukung. Posisi seniman selalu kritis terhadap penguasa tetapi bukan sebagai oposisi," tegas Sahirul Alem kepada intelijen (20/04).

Alem menilai, Bimbim tidak paham tugas seorang seniman bagi negara dan bangsa. "Secara tidak langsung Slank mengakui bagian dari penjilat penguasa, khususnya Ahok. Nantinya, ketika Anies menyetujui reklamasi, Slank bersuara dan kritis, padahal saat Ahok setuju reklamasi, Slank mendukung. Ini sama saja seniman munafik," tegas Alem.


Sikap pentolan Slank itu, kata Alem, akan membuat Slank ditinggal pendukungnya. "Lihat saja, didukung Slank, Ahok tetap kalah. Artinya posisi Slank yang menjadi bagian penguasa akan ditinggalkan pendukungnya, dan tidak dipercaya," pungkas Alem.

Sebelumnya, penggebuk drum band Slank, Bimbim mengatakan pihaknya akan menjadi oposisi bila pasangan calon nomor 3, Anies Baswedan- Sandiaga Uno, memenangi Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kalo Pak Ahok kalah, Pak Anies menang ya, terpaksa Slank akhirnya jadi oposisi seperti biasa," kata Bimbim seperti dikutip kompas (19/04).


Sumber Berita : kompas.com



[nasional.in/apik.apikepol.com]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: