Waspadai Skenario Memenangkan Basuki-Djarot Lewat Hitung Cepat






Umatuna.com - Pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah mengimbau masyarakat ibukota tidak terkecoh dengan hitung cepat atau quick count putaran kedua Pilgub DKI yang dilakuka
n lembaga survei dan dipublikasi melalui media massa.

Amir mengungkap skenario buruk di balik hal tersebut. Skenario itu terkait pertemuan pemimpin puluhan media massa dengan sejumlah pengusaha kakap yang diketahui pendukung Ahok-Djarot di sebuah hotel mewah di Jakarta Selatan. Pertemuan berlangsung Senin (17/4) malam .

"Pertemuan antara para pemred dengan taipan itu diduga kuat salah satunya terkait rilis quick count di media massa pada Rabu besok," kata Amir di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (18/4).

Amir sependapat dengan pernyataan Menko Polhukam Wiranto yang menyebutkan bahwa hitung cepat yang dirilis lembaga survei bukan jadi pedoman membaca hasil pilgub sebenarnya.

Sehubungan dengan itu, Amir meminta seluruh pendukung pasangan Anies-Sandi untuk melakukan pengawalan ekstra ketat terhadap pencoblosan Pilgub putaran kedua agar tidak terjadi kecurangan dan manipulasi.

Di sisi lain, Amir juga mengingatkan agar KPU dan Bawaslu DKI Jakarta tidak main mata dengan kalangan taipan dan Tim Sukses Ahok-Djarot terkait proses penghitungan suara.

"Kalau sampai main mata, resikonya berat. Karena seluruh komisioner KPU dan Bawaslu bisa masuk penjara," ujar Amir.

Amir mengaku sudah memiliki segepok data dugaan pelanggaran yang bisa kapan saja dilaporkan kepada pihak berwajib. (rmoljakarta) [Ummatuna/Apikepol]

Banner iklan disini
loading...

Subscribe to receive free email updates: